Bagian 40

8.8K 544 94
                                    

Author Pov



"SIAL! Pake gak ada bensin lagi!" Ujar Claudya sambil memukul setir mobilnya dengan kesal. "Lu kenapa sih Dy?" Tanya wanita lain yang sedang duduk manis disampingnya dengan tatapan heran. "Mana kunci mobil lu Key!" Pintanya dengan terburu-buru, Kezia pun segera memberikan kunci yang berada didalam tasnya itu. "Ayo Key!" Ucapnya sambil pergi beralih pada mobil Kezia.

Tanpa jeda lagi Claudya segera memacu kendaraanya dengan cepat. "DY LU CARI MATI YA!" Teriak Kezia yang terlihat syok. "Urgent." Jawabnya dengan singkat dan tetap fokus menyetir. "Kurang ajar emang, tadi siapa yang marah-marahin gue jangan ngebut-ngebut hah!" Kesal Kezia pada sahabatnya gitu. "Iya gue." timpalnya lagi. "YA TERUS KENAPA SEKARANG LU KEBUT-KEBUTAN GILA"

"Suttttt, berisik amat sih! gua lakban mulut Lo ya. Tenang aja aman gue tetep hati-hati kok gak kayak lu!" Ujar Claudya yang membuat Kezia tidak berkata-kata lagi. Hanya diam dan sambil berdoa agar diberikan keselamatan.

***

Setelah berkendara secepat mungkin akhirnya mereka sampai pada satu tempat yang dituju. Claudya memasuki sebuah area cafe sambil mengedarkan pandangannya, mencari sesuatu yang harus ia temukan.

"Dy" Panggil Kezia.

"Hm" Jawabnya sambil terus mengamati sekitar.

"Claudya Ih!"

"Apaan sih Key gue lagi sibuuuuk"

"Yaudah kalo lagi sibuk, padahal gue cuma mau tanya itu mobil pacar Lo bukan. Kok kayak mirip"

Mendengar ucapan sahabatnya dengan sekaligus Claudya menginjak remnya. "Serius? Mana!" Tanya Claudya.

"Tuh di arah jam 3"

Claudya pun menilik dengan seksama warna, jenis, hingga plat nomer dari mobil itu. "Bener kan dugaan gue! Ya Tuhan Syaninnn!!" Ujarnya yang terlihat frustasi. "Syanin kenapa Dy? Eee-- dia selingkuh?" tanya Kezia yang mabuat Claudya langsung memberikan tatapan membunuh untuknya.

"Heh! Mulut Lo ya mau di sumpel apa" Jawabnya dengan kesal atas pertanyaan Kezia. "Loh ya kan gue tanya, lagian dari tadi gue dibawa-bawa tapi gak tau mau kemana dan gak tau mau apa" Ujar Kezia yang membuat Claudya terdiam sambil berusaha menenangkan hatinya.

"Oke kita parkir dulu baru gue cerita." Ucapnya sambil melajukan kembali kendaraan beroda empat itu. Kezia pun hanya mengangguk diam tanpa berkomentar begitu melihat raut wajah sahabatnya yang berubah penuh keseriusan.

"Hhaaahh.." Hela Claudya sambil menyandarkan tubuh lelahnya. "Ada masalah?" Tanya Kezia yang sudah tak mampu lagi membendung rasa penasaran yang ada di dalam hatinya. "Syanin.."

"Iya kenapa Syanin, cerita yang jelas" Katanya sambil menatap Claudya meminta penjelasan yang pasti. "Gue bakal cerita, tapi tolong tetep fokus perhatiin kalau lu liat Syanin keluar atau kemana pun dengan siapapun itu bilang gue, Oke?" Pinta Claudya yang hanya diangguki oleh sahabatnya itu.

"Gue gatau ya kenapa dia bisa segegabah ini.. Kenapa dia seberani ini samperin bajingan itu sendirian. Gila gak sih dia gak takut diapa-apain apa hah? Minimal dia bilang gue, biar senggaknya gue bisa sewa orang kek untuk tetep pantau dia dari jauh"

"Bentar-bentar. Gue bener gak faham, bajingan siapa? Sewa orang buat apa? Kenapa lu separno ini sih Dy" Todong Kezia dengan segala macam pertanyaan karena ia tak mengerti sama sekali dengan apa yang diucapkan Claudya.

"Huftt.. Sorry kalo gue belum cerita sama lu dan Ceilla. Sebenernya.. Gue dan Syanin sedang dalam kondisi yang sedikit gak aman" Ucapnya sambil memandang lurus kedepan, sedangkan Kezia hanya diam dan menunggu sahabatnya bercerita semuanya.

Gorgeous TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang