Bagian 25

14K 890 46
                                        


Author Pov.

Seorang wanita cantik yang sedang duduk termenung sendirian di ruangan yang penuh dengan bangku dan meja tanpa penghuni. Tangan mulusnya hanya sibuk memainkan pulpen yang ia pegang.

Ya, claudya. Wanita cantik yang akhir-akhir ini sepertinya sangat sibuk dalam lamunannya. Seperti saat ini, fikirannya kosong ntah kemana. Sampai-sampai claudya tidak sadar ketika ada seseorang yang menghampirinya.

"Miss" panggil seseorang itu. "Miss claudya" panggilnya sekali lagi karna tidak ada jawaban dari claudya.

"MIIISS!" Teriak salah satu muridnya itu dengan suara yang lantang.

"HAH? Eeee.. Y-yaa?" ucap claudya sambil memegangi dadanya yang sepertinya terkejut dengan teriakan muridnya yang tidak lain adalah sahabat kekasihnya itu. "Huftt, ya ampun akhirnya nyaut juga. Miss ngelamun ya?" ucapnya sambil menghela nafas kesal karena gurunya itu.

"Maaf saya lagi nggak fokus vi. Ada apa?" Ujar claudya sambil membuka tutup botol yang ada di mejanya lalu meminumnya. "Mmm sebenernya saya mau kasih tau sesuatu sih" ucapnya dengan raut wajah yang penuh keraguan. "Apa? Bukannya kamu sedang olahraga ya?" Tanya claudya setelah selesai menghilangkan rasa haus di tenggorokannya. "Iya saya lagi olahraga, sebenernya itu loh miss.."

"Apa? Yang jelas vi"

"Mmm itu miss.. syanin"

"Syanin? Kenapa?" Tanya claudya lagi dengan heran.

"Syanin....."

*******

"Kenapa bisa seperti itu hah? Ceroboh sekali!" Ucap claudya dengan nada khawatiran dan tak lupa dengan lengkah kakinya yang amat sangat cepat sampai-sampai vivi kewalahan mengikuti langkahnya. "Dia bilang nggak sengaja" kata vivi sambil berusaha mengimbangi langkah claudya.

Akhirnya tanpa berbicara apapun lagi claudya fokus kepada langkahnya yang ingin cepat-cepat sampai di UKS.

Ceklek..

Suara kenop pintu UKS yang ia putar dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara yang mengganggu kekasihnya yang ada di dalam sana.

"Sayangg.." ucapnya dengan perlahan dan lirih ketika melihat kekasihnya yang terbaring di ranjang UKS dengan lengan kanan menutupi matanya dan hidung yang tersumbat gulungan tissue.

Setelah mendengar suara wanita yang seolah memanggilnya dengan lirih perlahan syanin menyingkirkan lengan kanan yang menutupi mata sipitnya dari silau cahaya lampu yang ada di UKS
"Eh?" Ucap syanin dengan heran setelah melihat keberadan claudya di depannya dengan wajah penuh guratan kekhawatiran.

"Vivi kasih tau aku tadi" jawab claudya yang seolah mengerti raut wajah Syanin. "Ekhem" dehem syanin seraya memberikan tatapan tajam kepada vivi yang ada di samping claudya.

"Eee-- kan sekarang ada miss, saya pamit balik ke lapangan ya heheheh" pamit vivi kepada claudya, dan tanpa menunggu jawaban dari gurunya itu ia segera mengambil langkah seribu sebelum syanin memarahinya karena telah memberi tahu claudya.

Setelah kepergian vivi tidak ada obrolan diantara mereka, hanya claudya yang masih memandangi syanin sambil mengusap-usap keningnya dengan penuh kasih sayang, dan syanin yang memejamkan mata sambil menikmati sentuhan kekasih tercintanya itu.

"Sakit ya?" Tanya claudya yang akhirnya memulai obrolan mereka. "Sedikit aja, ngga usah khawatir" jawab syanin sambil mengambil tangan claudya yang putih pucat lalu menciumnya.

"Coba aku lihat ya masih keluar darah atau nggak dari idung kamu" ucap claudya sambil mengambil tissue yang sengaja di jadikan penyumbat darah yang sedari tadi mengalir dari hidung syanin.

Gorgeous TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang