Bagian 19

18.9K 1.4K 154
                                    

Claudya Pov

"Kamu!"

Ini adalah kedua kalinya aku bertemu dengannya. Wajah ini, meskipun saat itu hanya melihatnya dengan sekilas namun otak ini langsung dengan cepat merekamnya, rasanya tak mungkin begitu saja aku melupakan wajah wanita yang sudah merusak hubunganku dengan syanin. Dia terlihat terkejut setengah mati melihatku ada disini.

"Permisi" ujarku kepadanya karna bocah ini tengah menghalangi jalan ku. Dia menggeserkan tubuhnya perlahan dan aku pun bergegas keluar ruangan syanin. Haahh sialan sesak itu datang lagi, mengapa aku harus bertemu dengan anak ini.

"M-miss!" Teriak seseorang dari arah belakang, aku yakin anak itu yang memanggilku. Namun aku tak menanggapinya dan malah mempercepat langkah kaki ku. "Miss!!!" Panggilnya sekali lagi.

"Ck mau apa anak itu!" Gumam ku dengan sedikit kesal karna sepertinya anak itu mengejarku. "Miss Claudya!!"

Dengan terpaksa aku memberhentikan langkahku.

"Miss!! Hahhh... hahhhh.." ucapnya sambil mengatur nafasnya hingga terbungkuk-bungkuk mungkin dia kelelahan berlari mengejarku, aku tak peduli. "Ada keperluan apa?" Tanya ku dengan datar kepadanya.

"Perkenalkan miss nama saya syabil, kelas 11 Ipa 5" katanya sambil menunduk. Ternyata bocah ini kelas IPA pantas saja aku tak mengenalnya, karna aku hanya mengajar untuk anak-anak IPS.

"Lalu"

"Bi-bisa kita bicara sebentar?" Ajaknya kepadaku. "Sepertinya.. saya tidak punya waktu untuk berbicara dengan seseorang yang telah merusak hubungan orang lain" ujarku dengan sinis dan berjalan meninggalkannya, rasanya tidak penting sama sekali berbicara dengan anak ini.

"Miss!" Panggilnya lagi kepadaku.

Astaga, keras kepala sekali anak ini!

"Miss.. miss saya mohon. Sebentar saja miss" ucapnya sambil memohon kepadaku. Haish bocah tengik! Baiklah-baiklah, aku akan menyumbangkan waktu berhargaku untuk anak ini sebentar saja.

"Bicaralah" titahku kepadanya. "Ja-jangan disini, ayo" ajaknya sambil menarik tanganku, aku menepis tangannya yang memegang tanganku. "Jangan sentuh saya" ucapku yang hanya di angguki dengan takut olehnya.

Dan disinilah kami sekarang, di kantin rumah sakit yang entah kenapa sepi sekali. Dia duduk di hadapanku sambil menundukkan kepalanya.

"Miss" panggilnya dengan pelan dan mungkin terdengar ketakutan. Mungkin aku terlihat sedikit menyeramkan saat ini, biar lah.

"Cepatlah!" Titahku yang tak mau berlama-lama duduk disini.  "Em... saya, mau minta maaf sama miss atas kejadian di rooftop waktu itu" ujarnya lagi. "Cih, maaf? Jadi kamu hanya ingin meminta maaf?" Ucapku yang balik bertanya kepadanya, dan dia pun hanya menganggukan kepalanya.

"Sudah saya maafkan" kata ku sambil berdiri dan hendak pergi dari sini. "Eh miss, tunggu!" Cegahnya sambil memengang tangan ku. "Jangan sentuh saya!" Sinisku kepadanya yang kembali memegang tangan ku.

"Ba-baiklah"

"Apa lagi"

"Miss, maaf bila saya telah merusak hubungan miss dan syanin. Berhentilah berperasangka buruk kepada syanin, berhentilah menyalahkan syanin. Karna syanin tidak seburuk yang miss fikirkan, dan ini murni kesalahan saya" ucapnya panjang lebar sambil menatapku dengan lirih.

"Saat itu saya yang memeluk syanin dan saya yang mencium syanin untuk pertama dan terakhir kalinya. Sa-saya menyukai syanin miss.." tambahanya dengan air mata yang menetes di pipinya. Aku hanya memalingkan wajahku menahan sesak di dada ini melihat seseorang yang dengan terang-terangan mengakui bahwa ia menyukai KEKASIH KU.

Gorgeous TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang