DON'T COPY MY STORY.
Hidup itu hanya tentang ditinggalkan atau meninggalkan.
Bertahan atau berjuang.
Mempertahankan atau merelakan.
Seakan selalu berpikir dunia akan selalu baik-baik saja, nantinya.
Bullshit.
Note : bacanya liat judul ya, soalny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yosh, gue semalem liat kakak Lo lagi sama om-om." bisik seseorang dari belakang Yoshi yang sedang makan bersama Junkyu dan Haruto.
Seketika Yoshi pun berbalik badan, ia langsung memukul orang itu dengan membabi-buta.
"Yosh! Tenang woi! Yosh!" ujar Haruto yang berusaha menarik tubuh Yoshi menjauh dari anak itu.
"Ajun, panggil kak Jihoon. Cepetan!!"
Junkyu yang tadi nya memegang tangan Haruto pun melepaskannya, ia berlari zig-zag memecah kerumunan.
"Yoshi! Lo mau bunuh anak orang ya!!" teriak Haruto, ia beberapa kali terdorong disaat hendak memisahkan mereka.
Yoshi hanya diam dengan tatapan dingin, ia terus-menerus menghajar Asahi yang sudah terduduk lemas dengan darah yang mengalir di hidung nya.
"Yoshinori! Asahi! Berhenti!!" terdengar suara melengking seseorang dari ujung kantin.
Tangan Yoshi tergenggam kuat, ia menurunkan nya lalu berjalan dengan tatapan yang dingin tanpa memperdulikan apa yang telah terjadi tadi.
Beberapa kali orang memanggilnya, ia hanya menghiraukan nya dan tetap melanjutkan perjalanan.
Haruto yang melihat tatapan dari Yoshi tadi pun mengerti bahwa ia tidak mau diganggu. Haruto pun bangkit dan menolong Asahi yang sudah tak berdaya akibat Yoshi.
__________
Yoshi terduduk sambil membersihkan tangannya yang terkena darah Asahi tadi. Dari raut wajahnya, tidak terlihat kalau ia menyesali perbuatannya.
Yoshi meregangkan kedua tangannya lalu berbaring sambil memejamkan mata, ia berusaha menetralkan pikirannya.
"Berisik."
Didalam otak nya seakan sedang terjadi perang, membuat Yoshi sedikit pusing. Ia berulang kali membenturkan kepala nya pada bangku itu. Berharap pikirannya mereda.
"Woi!"
Yoshi tak menjawab, ia bahkan tak membuka mata nya.
"Habis ngapain lo tadi?"
"Merasa hebat lo?"
Lagi-lagi Yoshi menghiraukan nya.
"Jawab anjing kalo ditanya!" ujarnya sambil menarik kerah baju Yoshi hingga membuat ia membuka mata nya dengan malas.
"Kalo lo mau marah-marah, nanti aja. Gue capek!" ujar Yoshi sambil menepis tangan orang itu.
Bugh.
"Mikir bangsat! Gara-gara lo, Yasha berlutut gitu sama kepala sekolah!" ujar nya kesal.
Sontak mata Yoshi terbelalak. Ia menatap orang itu binggung, meminta penjelasan akan ucapannya tadi.
"Dia di ruang kepala sekolah sekarang." ujar Jihoon sambil pergi meninggalkan Yoshi.
Yoshi nampaknya tak percaya, ia membuka ponsel nya terlebih dahulu dan benar, Yasha tadi menelpon dirinya sekitar 20 kali.
