"Fucking jerk!"
Sontak pemuda itu langsung menatap Yoshi nyalang. Ia berjalan mendekat kearah Yoshi berada.
Tepat didepan Yoshi, ia meludah kasar. "Mikir kesalahan lo dulu, sat! Gara-gara lo, gue kehilangan teman deket gue!"
Yoshi mendengus kasar, ia memejamkan matanya sebentar lalu netra nya menatap wajah Mark dengan perasaan muak. "Ini masalah lo sama gue, bukan temen gue!"
Masalah Yoshi dan Mark ini berkaitan dengan Asahi.
Ya, mereka bersahabat dari SD sebelum Yoshi berteman dengan Haruto dan yang lain.
Awal permasalahan itu muncul, yakni sesaat setelah Mama Yoshi dan Papa Asahi yang memutuskan menikah tanpa persetujuan nya.
Kecemburuan Yoshi yang berumur 12 tahun, usia masih rentan dalam mengatur emosi. Ia dulu membenci Asahi dan setelah mengetahui kebenaran yang Asahi sembunyikan, ia pun semakin menjauhi anak itu.
Asahi yang terlalu sibuk dengan rasa bersalah pada Yoshi hingga tidak sadar mengabaikan Mark. Ia bahkan seringkali menghiraukan sosok itu dengan alasan Yoshi terus.
-Flashback on-
"Lo kenapa mukulin Yoshi, woi!"
Bruk.
Salah satu pemuda itu terdorong hingga mundur beberapa langkah dan menghantam lantai dingin.
"Yoshi, lo gapapa?" Tanyanya sambil menatap khawatir pada Yoshi.
Yoshi menggeleng, bohong. Wajah jelas-jelas lebam dan dipenuhi darah di bagian hidung dan sudut bibirnya. "Gapapa, Sahi."
Pemuda bernama Asahi itu pun membantu Yoshi bangkit, ia melirik kearah pemuda lainnya tajam. "LO BUKAN SAHABAT GUE LAGI, MARK LEE!"
Mendengar hal tersebut, Mark langsung menggeleng kuat. "Maafin gue Sahi, gue ngelakuin ini karena gue kesal sama Yoshi yang terus nyalahin lo."
"Lo harusnya minta maaf sama Yoshi!" Ia mendelik kesal. "Gue mau ngingetin, gak usah ikut campur dengan masalah gue sama Yoshi!"
Kepala Mark tertunduk, baru kali ini Asahi marah padanya padahal niat nya baik, hanya ingin membuat Yoshi jera dan tidak lagi menyalahkan Asahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day | Yoshinori ✔️
Teen FictionDON'T COPY MY STORY. Hidup itu hanya tentang ditinggalkan atau meninggalkan. Bertahan atau berjuang. Mempertahankan atau merelakan. Seakan selalu berpikir dunia akan selalu baik-baik saja, nantinya. Bullshit. Note : bacanya liat judul ya, soalny...