29

186 23 6
                                    

Pletak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pletak

"Masih mau membantah, hah!" Ujar pria sambil mengangkat kasar dagu seorang pemuda.

"Besok. Pokoknya kalo kamu gak lakuin apa yang saya minta, Mama, Kakak perempuan serta Jihoon yang akan jadi gantinya." ancam nya.

Yoshi, pemuda itu mengangguk samar. Mau tak mau ia harus menerima perintah sang Ayah kalau tidak, banyak nyawa yang akan melayang.

"Kalau besok kamu gagal ngelakuin hal itu, saya tidak akan segan-segan membunuh mereka semua." Kali ini kalimat nya penuh penekanan.

Lagi, Yoshi mengangguk.

"Pinter." Ia mengelus puncak kepala Yoshi lalu menyeringai mengerikan.

Detik kemudian Papa keluar, ia sempat melirik Yoshi sekilas.

Yoshi menunduk, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang.

Padahal waktu yang Papa berikan masih tinggal 2 bulan lagi, tapi kenapa Papa malah mempercepat nya. Yoshi yakin, pasti ada hal yang tidak berjalan sesuai kehendak Papa.

"Otousan, aku harus apa?"

___________

"Argh!!" teriaknya.

Yoshi menarik nafas dalam lalu menghela dengan sekali hentak. Ia merentangkan kedua tangannya sambil memejamkan mata erat.

Besok adalah hari ulang tahun Yoshi. Biasanya hari kelahiran akan menjadi hari yang ditunggu-tunggu untuk sebagian orang, tapi tidak banyak juga yang membencinya bahkan tak mau mengingatnya.

Oke, balik lagi pada Yoshi.

Ia terdiam menelisik kearah bawah jembatan. "Dalem gak, ya?"

"Coba aja loncat, ukur seberapa dalem nya."

Refleks Yoshi menoleh ke sumber suara. Ia melihat pemuda yang tersenyum dengan mata berbentuk bulat sabit itu. Pemuda itu berdiri di samping Yoshi sambil merentangkan kedua tangannya.

Kening Yoshi berkerut. "Bang Jeno?"

Pemuda bernama Jeno itu tersenyum lagi tanpa menoleh kearah Yoshi yang kebingungan menatap nya.

"Gak kerja bang?"

"Baru pulang."

Yoshi mengangguk, ia mengalihkan arah pandangnya. Ia diam menikmati udara malam yang memenangkan ini.

"Lo lagi ada masalah?" Tanya Jeno memecahkan keheningan.

Yoshi tak menjawab, ia hanya terkekeh miris.

Jeno merupakan sosok yang sangat peka dan satu-satunya orang yang bisa membaca raut wajah Yoshi dengan baik.

"Capek bukan, terlihat baik-baik saja walaupun sebenarnya lagi hancur?"

One Day | Yoshinori ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang