DON'T COPY MY STORY.
Hidup itu hanya tentang ditinggalkan atau meninggalkan.
Bertahan atau berjuang.
Mempertahankan atau merelakan.
Seakan selalu berpikir dunia akan selalu baik-baik saja, nantinya.
Bullshit.
Note : bacanya liat judul ya, soalny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Butuh beberapa menit lamanya, Yoshi mengajari Mina. Ia lumayan kesal karena Mina tak mengerti-mengerti padahal ia sudah menjelaskan secara pelan.
"Ayo dicoba lagi kali aja bisa."
Mina mengangguk.
Baru 3 kali lompatan, Mina terjatuh. Sontak Yoshi langsung menghampiri nya. Ia melihat kearah kaki Mina, lumayan lecet.
"Hati-hati Mina. Siniin kaki kamu." Ujarnya sambil menaruh kaki Mina di paha nya.
Yoshi sudah tau hal ini akan terjadi, ia sudah siap siaga dengan P3K. Ia pun mulai mengambil sesuatu di sana lalu mengoleskan nya pada kaki Mina yang terluka.
Terdengar rintihan kecil dari Mina.
"Perih? Maaf ya." Ujarnya.
Tanpa disadari senyum di bibir Mina tercipta. Ia memandangi wajah Yoshi dari dekat, sangat tampan.
"Masih bisa latihan? Atau mau skip?" Tanya Yoshi.
Seketika Mina mengalihkan pandangan nya. Ia menggeleng. "Gapapa gue baik-baik aja, cuma lecet."
"Serius?"
"Iya, daripada nanti ganggu nilai kan."
"Gue sih gapapa, daripada lo ntar kenapa-kenapa. Bilang kalau sakit, jangan dipaksain." Ujar Yoshi sembari merapikan alat yang ia keluarkan tadi.
Mina mengangguk, pipinya memerah saat mendengar kalimat Yoshi tadi.
"Makasih Yoshi."
Senyum di bibir Mina tak meluntur. Ia terus menatap wajah Yoshi dalam diam.
"Yoshinori dan Mina segera mengambil tempat nya." Teriak guru.
Lantas Yoshi menoleh kearah Mina guna memastikan keadaannya. Mina mengangguk.
Mereka berdua pun mengambil posisi. Yoshi lebih dulu memegang tangan Mina, ia lagi-lagi memastikan keadaan teman sekelompok nya.
Gemas dengan apa yang Yoshi lakukan, Mina terkekeh. "Iya Yoshi. Gue baik-baik aja." Bisiknya.
