SKIP PART INI...
INI PART 40. LONCAT KE 2 PART SETELAH INI, OKEEYY-
-
-Seorang pengusaha arsitektur terkenal berinisial "JK" Tertangkap atas kasus korupsi dan pembunuhan berencana. Kini ia akan dija-----
"Yoshi sialan!"
Itu Jihoon, ia tidak sengaja melihat sebuah berita dari televisi yang tadinya sengaja ia nyalakan. Dan saat ia hendak mengubah channel itu, tiba-tiba sebuah berita menyita atensinya
JK, Jihoon tau. Itu inisial sang ayah dan tepat sekali Johnny Kanendra merupakan pengusaha arsitektur terkenal.
"Apa yang dia rencanakan? Kenapa dia membuat kasus palsu ini?! Papa yang gue kenal, gak mungkin ngelakuin hal itu." Ia mengangguk meyakinkan diri lalu berdiri menyambar jaketnya yang terletak tak jauh dari sana.
___________
"Wah ada tamu yang tak di undang nih." Sarkas Yoshi saat melihat Jihoon yang sudah berdiri di depan pintu.
Bugh.
"Apa mau lo sialan!"
Yoshi mengusap darah di ujung bibirnya kasar lalu menyeringai. "Gimana? Udah denger kan berita di televisi tadi?"
Hampir saja pukulan mendarat di pipi Yoshi, beruntung anak itu bisa menahannya.
"Apa yang kau lakukan, anjing!" Tanya Jihoon sembari memberikan tatapan benci.
"Mengungkapkan kebenaran. Emang apa lagi?!" Ia menatap Jihoon muak lalu melepaskan kasar tangannya.
"Sudah gue bilang, jangan sentuh papa! Lo akan berhadapan dengan gue! Nyari masalah emang!"
Yoshi menghela nafas kasar. "Terserah lo mau bilang gue apa. Gue udah lakuin hal yang benar dan itu terbaik untuk kalian semua."
"Terbaik? Stres lo?!" Ia mendorong tubuh Yoshi kasar. "Lo pikir gue bakal diem aja, hah?!"
"Mau ngelakuin apa lagi? Lo mau coba bunuh gue untuk ketiga kalinya? Atau mau ngelu-"
Kerah baju Yoshi ditarik paksa oleh Jihoon, ia menatapnya nyalang. "Setelah apa yang gue lakuin ke lo, masih ga buat lo takut ke gue, hah?!"
Sebelah alis Yoshi terangkat. Ia tersenyum miring. "Lo bukan Tuhan ataupun keluarga gue, kenapa gue harus takut sama lo?" Sarkas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day | Yoshinori ✔️
Teen FictionDON'T COPY MY STORY. Hidup itu hanya tentang ditinggalkan atau meninggalkan. Bertahan atau berjuang. Mempertahankan atau merelakan. Seakan selalu berpikir dunia akan selalu baik-baik saja, nantinya. Bullshit. Note : bacanya liat judul ya, soalny...