38

380 30 3
                                    

Happy Reading!
Enjoy!

Happy Reading! Enjoy!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setahun kemudian-


Sosok pemuda berjalan santai menelusuri sebuah taman yang dulunya sering ia kunjungi ketika masih berada di negara ini, Indonesia.

Pemuda itu terlihat gagah dengan balutan jaket denim nya, pandangannya menelisik ke segala arah. Masih sama, tak banyak yang berubah.

Seulas senyum tercipta di bibirnya, ia menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya pelan. Entah mengapa, tempat ini sangat menenangkan.

"Udah beberapa bulan gak kesini, ya?" Ia terkekeh. "Udah lama banget."

Yoshi. Pemuda itu wajahnya tampak cerah, badannya tidak lagi sekurus dulu dan ia sekarang sudah bertambah tinggi dengan pipi yang menggemuk.

Intinya, Yoshi tampak lebih baik.

Ia bersandar di kursi sambil memejamkan matanya, merasakan kenyamanan yang dihadirkan dari taman asri ini.

Senyum sedari tadi tak hilang dari wajah tampannya. Ia sangat menikmati kenyamanan alam setelah beberapa bulan lalu hanya berkutat dengan hal-hal yang berunsur obat-obatan dan rumah sakit.

Kanker otak stadium 1.

Penyakit yang dilawan Yoshi selama beberapa bulan belakang tanpa ada satupun orang yang tau selain Joshua dan dokter pastinya.

Beruntung kanker yang dideritanya belum memasuki stadium lanjut, jadi harapan sembuhnya masih ada.

Ya. Akhirnya Yoshi berhasil melewati masa-masa itu. Ia berhasil sembuh dan terbebas dari penyakit mematikan itu akibat pertolongan Joshua, malaikat pelindungnya.

Selama menjalani pengobatan di Amerika, ia selalu menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan Yasha dan Mamanya sekedar menanyakan kabar dan semacamnya.

Tapi untuk keempat sahabatnya, ia sama sekali tidak menghubungi mereka. Seakan persahabatan itu terputus seiring berjalannya waktu.

Yoshi sebenarnya tak mau memutuskan persahabatan itu, tapi rasa kecewa di dirinya masih terlalu ketara. Ia masih belum bisa menerima mereka lagi, terutama Haruto dan Junkyu.

Bukannya egois. Yoshi melakukan ini hanya untuk melindungi dirinya dari rasa sakit. Ia membiarkan waktu yang mengobati rasa kecewa ini.

Semakin dipaksa, dada Yoshi sesak. Ia belum bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama.

One Day | Yoshinori ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang