Bugh.
Bugh.
"HAECHAN UDAH! APA MAKSUD LO DATANG-DATANG LANGSUNG PUKULIN KAK JIHOON?!"
Ditariknya tubuh Haechan menjauh. Anak itu kehilangan kendali dirinya, ia memukuli Jihoon yang sedang tertidur di ranjangnya.
Beruntung masih ada Renjun yang menginap di rumah ini, kalau tidak, Haechan pasti akan menghabisi Jihoon karena amarahnya ini.
"LO EMANG BRENGSEK! MATI AJA SEKARANG!" Teriak Haechan, ia memberontak.
Renjun kewalahan menahan tubuh Haechan, anak itu tiba-tiba menjadi kuat. Mungkin karena faktor emosi.
"TAHAN, CHAN! OMONGIN BAIK-BAIK! KAK JIHOON LAGI SAKIT ITU!"
Seketika netra Haechan melirik Renjun tajam, ia mengepalkan tangannya. "LEPASIN GUE, INJUN! ANAK INI HARUS DIKASIH PELAJARAN! GAK BISA DIAJAK BAIK-BAIK!"
Renjun mendengus kesal, ia tau pasti Jihoon melakukan kesalahan yang fatal sampai-sampai Haechan tersulut emosi seperti ini.
Haechan adalah tipe orang yang termasuk pintar mengendalikan emosi, tapi jika ia sudah marah, orang itu pasti berbuat kesalahan yang tidak bisa di anggap kecil olehnya.
"Biarin aja dia mukulin gue, gue emang pantas dipukul karena kesalahan gue." Ujar Jihoon. Ia sadar kalau Haechan pasti sudah mengetahui kebenarannya.
Atensi Haechan mengarah pada Jihoon, ia menatapnya nyalang. "LEPASIN GUE, INJUN! DENGARKAN APA KATA SI BRENGSEK INI?!"
Itu tidak boleh terjadi, Renjun tidak akan melepaskan Haechan apapun yang terjadi. Ia takut Jihoon jadi korban keganasan seorang Haechan.
"TENANGIN DIRI LO, CHAN! LO SENDIRI YANG BILANG KALO JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI! LO GAK BERHAK NGEHAJAR DIA! BIARIN YOSHI SAMA KAK JIHOON YANG SELESAIN SENDIRI!" Renjun mulai tersulut emosi, ia memeluk erat tubuh Haechan agar ia tidak bisa bergerak.
"LEPAS ANJING! GUE HARUS NGEHAJAR DIA! DIA PANTAS MATI!"
Marah dengan tingkah Haechan, Renjun mendorong tubuh Haechan hingga terjatuh. Ia menatapnya miris. "LO PIKIR YOSHI SENANG HAH! LO GAK BERHAK, CHAN! BIAR YOSHI SENDIRI YANG SELESAIN!"
"YOSHI SELESAIN SENDIRI?!" Tiba-tiba air mata Haechan turun. Ia menunduk sebelum menatap Renjun sendu. "GIMANA DIA NYELESAIN MASALAH INI, NJUN? Dia aja udah gak ada di dunia ini. Gimana coba, hiks."
Deg. Renjun seketika membeku, matanya memanas. Ia terkejut bukan main atas apa yang Haechan katakan tadi.
"Ma-maksudnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day | Yoshinori ✔️
Ficção AdolescenteDON'T COPY MY STORY. Hidup itu hanya tentang ditinggalkan atau meninggalkan. Bertahan atau berjuang. Mempertahankan atau merelakan. Seakan selalu berpikir dunia akan selalu baik-baik saja, nantinya. Bullshit. Note : bacanya liat judul ya, soalny...