DON'T COPY MY STORY.
Hidup itu hanya tentang ditinggalkan atau meninggalkan.
Bertahan atau berjuang.
Mempertahankan atau merelakan.
Seakan selalu berpikir dunia akan selalu baik-baik saja, nantinya.
Bullshit.
Note : bacanya liat judul ya, soalny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maafin Yoshi, Ma..." Ujar Yoshi saat melihat sang ibu sudah tidak sadarkan diri dan membuat semua panik.
Saat Yoshi mengedarkan pandangannya, ia melihat Papa yang tersenyum lebar, mengerikan tidak seperti yang kalian bayangkan.
Papa mengucapkan sebuah kalimat yang Yoshi simpulkan. 'Kerja bagus,'
Yoshi terdiam sambil menunduk, ia menggenggam erat kedua tangannya lalu memukul dinding dengan amarah hingga menyebabkan tangannya berdarah.
"Argh!" Ia mengacak kasar rambutnya.
Saat ia melihat kearah Mama, Jihoon sedang menatapnya tajam dengan tangan yang tergenggam erat. Yoshi tau kalau Jihoon mengetahui bahwa ia dalang dari hal ini.
Dari sorot mata Jihoon tersirat aura kebencian serta kekecewaan yang mendalam. Yoshi tidak sanggup melihat kearah sang Kakak, ia memilih berjalan menjauh dari kerumunan.
Disinilah Yoshi berakhir, ia menyandarkan dirinya di dinding kamar. Pikiran nya sangat kacau, masalah Yasha kemarin belum selesai, ditambah lagi masalah Mama.
Yoshi sadar apa yang ia lakukan pada Mama itu sangat keterlaluan, tapi ia harus bagaimana lagi? Ia terdesak melakukan hal itu sebelum Papa marah dan melakukan apa yang ia bilang kemarin.
Acara malam ini berantakan, semua tamu sudah pulang dan ada sebagian yang ikut mengantarkan Mama ke rumah sakit.
Dan itu semua ulah Yoshi.
Yoshi mengacaukan semuanya.
"Otousan, maaf. Yoshi gak tahan, kali ini yang terakhir. Yoshi janji." Ujarnya lirih.
Yoshi mengambil sesuatu dari balik saku jaketnya. Ia menatap benda itu sejenak entah sejak kapan ia terobsesi melakukan hal ini.
Kemudian tangannya tergerak kearah lengan dan mengukir sebuah garis di sana lumayan banyak dan juga dalam.
Sret
Sebenarnya sudah banyak sekali bekas sayatan yang ada, mana bekas kemarin malam masih sangat basah dan belum kering. Ia malah menambahnya lagi di tempat lain.
Barcode. Ya, Yoshi melakukan hal itu lumayan lama dan tidak ada seorang pun yang menyadari hal tersebut karena ia dengan baik menyembunyikan nya. Itulah mengapa ia selalu memakai baju panjang kemana pun.
Sebetulnya, beberapa hari terakhir Yoshi menghentikan aksi nya itu. Namun, akhir-akhir ini masalah serius yang timbul membuatnya kembali melakukan hal itu.
