23

183 23 6
                                    

Prang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prang

Sebuah vas bunga melayang bebas hampir mengenai wajah Yoshi kalau saja ia tidak menghindar tadi.

"Dasar anak tidak tau diri! Memalukan! Bisanya cuma nambah beban pikiran!" Ujar seorang pria paruh baya dengan suara bariton yang menggema.

Pria itu, Papa menarik rahang Yoshi kasar. Ia menggenggamnya kuat sambil menatap nya tajam terlihat sekali kebencian di matanya.

"Kamu mau mati hah!"

Yoshi terdiam, perlahan netra mereka bertemu. Yoshi menatapnya dingin namun seperti menantang.

"Bunuh saja aku."

Kalimat itu lolos dari mulut Yoshi. Alhasil Papa mendorong tubuh Yoshi hingga membentur dinding dan kepalanya berakhir membentur ujung meja. Ia menatap anaknya nyalang.

"JANGAN PIKIR SAYA TIDAK BISA MEMBUNUH KAMU KARENA HAL ITU HAH!"

Papa berjalan mendekat kearah Yoshi yang terduduk. Ia menarik kerah baju Yoshi agar ia berdiri lalu mulai mencekik leher Yoshi mengunakan kedua tangan besarnya.

Saat bersamaan kepala Yoshi berdenyut, ia merasa sebuah cairan kental keluar dari kepala bagian belakang nya. Ia berusaha untuk tetap tersadar dan memfokuskan diri menatap netra Papa.

Perlahan namun pasti, pasokan oksigen di tubuh mulai menipis. Ia memberontak sambil memegangi tangan kekar Papa.

"Pa... Shhh Ma...ma puh...shhh...lang. Mphhh. Leph-shhin..."

Memang terdengar suara mesin mobil dari arah garasi. Yoshi tidak berbohong, ia harus menyambut kedatangan Ibu angkatnya itu yang baru pulang dari rumah sakit.

Bukan malah melepaskannya, Papa tambah memperkuat cekikan nya. Ia menyeringai saat melihat tubuh Yoshi yang perlahan melemah.

"Sa...shh...kit. Toh...shhh...long leph-shhin..."

Seringaian di bibir Papa membesar. "Tadi katanya minta dibunuh? here we go!"

Persetanan dengan seorang iblis berwujud manusia yang terus mengeratkan cekikan nya, Yoshi dengan sisa tenaga menendang bagian sensitif Papa.

Alhasil lehernya terlepas dari tangan Papa, ia pun langsung meraup rakus oksigen dengan mulutnya hingga terjatuh lemas di atas lantai.

Sedangkan Papa, ia kesakitan saat Yoshi menendang kon- nya lumayan kuat. Ia langsung melirik Yoshi nyalang.

"SIALAN! BERANI SEKALI KAU!"

One Day | Yoshinori ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang