Selama ujian dimulai, keadaan kelas jadi hening. Mereka sibuk mengerjakan soalnya masing-masing.
Tidak untuk Yoshi, ia sedari tadi berusaha melawan rasa pusingnya. Ia tak bisa fokus dalam menjawab soal-soal yang ada didepannya.
"Kenapa pusing banget?"
Satu tangan Yoshi memijat pelipisnya. Ia beberapa kali mengerjapkan kedua bola matanya. Mencoba memfokuskan arah pandangannya yang sedikit memburam.
"Yosh, lo baik-baik aja kan?" Suara itu datang dari kursi belakang.
"Iya. Boleh minta minum gak, Ajun?" bisik Yoshi.
Junkyu mengangguk, ia pun memberikan botol minumnya kepada Yoshi.
Dengan gerakan cepat Yoshi mengambil satu pil yang ada di sakunya lalu ia meneguk nya bersama dengan air.
"Yosh, lo makan obat apaan?"
"Bukan obat tapi vitamin. Nih, makasih." Ia mengembalikan botol tersebut.
Obat itu mulai bereaksi dan sakit yang Yoshi derita tadi lumayan mereda.
"Yosh, lo beneran gapapa?" tanya Junkyu lagi.
"Iya Junkyu."
__________
Kening Yoshi berkrenyit, sejak kapan sebuah bekal berada di laci mejanya? Ia melirik sekitar lalu pandangannya bertemu pada sosok Mina yang tersenyum padanya.
Bekal dari Mina rupanya.
Yoshi melirik ke kursi belakang dimana adanya kerumunan para pemuda di sana yang sedang bergosip.
Dimana Haruto dan Junkyu? Tumben sekali mereka pergi tanpa mengajaknya. Oh Yoshi lupa, ia tadi tertidur.
"Yoshi san~" teriak seseorang dari depan pintu dengan bernada khas.
"Kenapa, Chan?"
Haechan memperhatikan bekal ditangan Yoshi, ia tersenyum tengil. "Dari sapa tuch?"
"Mina."
"Bukannya dia yang Haru su-"
"Iya." potong Yoshi sebelum mulut ember Haechan membocorkan nya.
Haechan menatap bekal itu penuh hasrat, ia melirik Yoshi sambil menampilkan wajah memelas.
"Kalau mau, ambil aja." ujar Yoshi peka.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day | Yoshinori ✔️
Ficção AdolescenteDON'T COPY MY STORY. Hidup itu hanya tentang ditinggalkan atau meninggalkan. Bertahan atau berjuang. Mempertahankan atau merelakan. Seakan selalu berpikir dunia akan selalu baik-baik saja, nantinya. Bullshit. Note : bacanya liat judul ya, soalny...