Enjoy!
Happy reading!_________
"Gue suka sama lo."
Deg.
Tubuh Yoshi menegang, terlihat jelas ia terkejut akan apa yang Mina ucapkan tadi padanya.
Yoshi tidak salah dengar? Mina menyukainya? Astaga gawat!
"Yosh?"
Seketika Yoshi terbangun dari lamunan nya, ia melirik Mina sejenak lalu menghela nafas berat. "Maaf..."
Minat tersenyum, ia sebenarnya sudah tau kalau Yoshi akan menjawab seperti ini hanya saja ia mencoba untuk mendengarkannya secara langsung.
"Gue udah tau lo pasti nolak karena sahabat lo, kan?"
Yoshi spontan menoleh. Dari mana Mina tau?
"Gue udah tau sejak SMP dulu, gue sering merhatiin kalian terutama lo." Mina duduk di kursi depan teras, ia menepuk sebelahnya mengisyaratkan Yoshi untuk duduk juga.
"Ngapain merhatiin gue?" tanya Yoshi polos.
Mina terkekeh mendengar jawaban Yoshi yang kelewat tidak peka. "Ya, karena gue suka sama lo, bego."
Yoshi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia salah tingkah.
"Gue udah suka sama lo dari SMP dan bodohnya itu bertahan sampai sekarang." Ia tertawa miris mengingat hal itu.
"Maaf..."
Mina menoleh kearah Yoshi, ia tersenyum tipis. "Gue emang marah sama lo, tapi gue tau lo lakuin ini karena gak mau ngerusak pertemanan kalian kan?"
Yoshi menunduk, ia mengangguk samar.
"Jujur, lo suka gak sama gue?" Mina menatap netra Yoshi lekat, ia berusaha melihat kebohongan di sana.
Saat itu juga Yoshi merasa panas, jantungnya berdegup kencang. Tak lama ia mengangguk samar.
Mina kegirangan saat menerima jawaban Yoshi, ia sangat bahagia saat mengetahui cintanya ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Yoshi juga menyukainya!
"Sejak kapan?"
"SMP."
Sudah jelas-jelas saling suka dari SMP, tapi keduanya tidak ada yang mengungkapkan hal tersebut. Dikarenakan ego masing-masing.
Kalau saja sejak dulu salah satu dari mereka mengungkapkan hal itu, pasti semuanya tidak akan serumit ini.
"Bodoh ya, kita." Mina tertawa. Ia mengalihkan pandangannya dari Yoshi.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day | Yoshinori ✔️
Novela JuvenilDON'T COPY MY STORY. Hidup itu hanya tentang ditinggalkan atau meninggalkan. Bertahan atau berjuang. Mempertahankan atau merelakan. Seakan selalu berpikir dunia akan selalu baik-baik saja, nantinya. Bullshit. Note : bacanya liat judul ya, soalny...