kamu alasan aku bertahan dan berharap. Dari sekian banyak hal yang aku harus lepaskan, kamu salah satunya yang tidak aku izinkan untuk lepas
***
Senyum tidak pernah pudar dari wajah Kamilla. Mengingat bagaimana sikap Adrian di sekolah, membuat bibirnya berkedut tidak bisa menyembunyikan garis lengkung yang menghiasi Kamilla. Perkataan Adrian memang belum jelas dan tidak penuh kepastian. Tapi, Kamilla tahu Adrian orang yang tidak mengingkari janji. Menurut Kamilla Adrian selalu memegang teguh, janji adalah harga mati.
"Sudah pulang sekolah, cepet banget. Dimana kakakmu?" tanya seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik di mata Kamilla, dia Dini bundanya.
Dini memegang pundak Kamilla lalu ikut duduk, di ruang tamu. Kamilla hanya menatap ibunya tersenyum lembut.
"Yah bun, pengen cepet pulang aja. Kalau Zul sih, dia masih di sekolah ada perlu katanya." Dini hanya mengangguk saja. Kamilla hanya diam tenggelam dalam lamunan. Jika dia bicara sama bundanya, kalau Zulian menitipkan amanat pada dirinya tadi di sekolah, bisa gawat urusannya.
"Di kelas lo ada cewek nggak? Kalau nggak ada lo pulang duluan. Gue pengen nyari cewek, bosen sendiri mulu."
Itulah permintaan Zulian, yang mau tidak mau harus dilaksanakan. Kamilla juga sebenarnya malas lama-lama di sekolah. Sahabat dan teman sekelasnya selalu menggoda dia dan Adrian, kalau mereka sudah baikan bahkan lebih dekat dari sebelumnya.
"Cie udah rujuk aja nih, mantab jiwa."
"Balikan lagi? Gue kira si Adrian ditalak tiga sama lu hahaha."
"Padahal doa gue cuma satu. Lo cerai sama Adrian dan married sama gue."
Kamilla Masih ingat perkataan temannya di kelas tadi. Oh iya, dan perkataan yang terakhir itu Gilang yang mengucapkannya.
Tidak hanya itu saja, berita Adrian dengan dirinya sudah tersebar. Kurang dari dua jam di penjuru sekolah begitu cepat seperti internet 4G. Adrian famous begitu cepat di sekolah, dan setiap ada sesuatu menyangkut Adrian, pasti akan jadi trending topik.
"Bun, Kamilla masuk ke kamar cape. Pengen istirahat." Kamilla mengecup pipi Dini dan berlalu menuju kamarnya.
***
Senyuman tipis menghiasi wajah Adrian. Itu karena Kamilla. Gadis aneh yang perlahan membuat hidupnya berubah; dia tidak pernah terlibat tawuran lagi, sekarang dia begitu mudah mengeluarkan senyuman walau sangat tipis, dan tidak pernah membuat masalah lagi di sekolah. Tanpa sadar, Adrian begitu ketergantungan pada Kamilla. Menurutnya Kamilla bagaikan candu melebihi rokok yang dia hisap. Tiap waktu, setiap Adrian berada ditempat yang berbeda. Sadar atau tidak sadar Kamilla yang dia ingat setiap menitnya. Mungkin, mulai sekarang Kamilla adalah prioritas utama Adrian.
Dulu saja, Adrian selalu memikirkan pertarungan, dan kemenangan. Itu wajib menurutnya, karena semuanya adalah harga diri Adrian. Sekarang harga diri Adrian adalah; menjaga sesuatu yang berharga dalam hidupnya melebihi harga diri yang dia miliki, yaitu gadis yang dia cintai.
Adrian mengambil ponsel, iseng membuka akun Instagram miliknya. Sudah lama sekali Adrian tidak membuka jejaring sosial. Berniat melihat akun instagram Kamilla, Adrian tahu nama akunnya. Lalu dia menemukan foto Kamilla berbagai gaya, hingga salah satu foto itu Adrian jadikan walpaper beranda diponsel dan menjadi layar kunci ponsel juga.
Dia cewek yang buat gue mudah tersenyum. Batin Adrian.
Tanpa pikir panjang, Adrian menguploud foto Kamilla yang di sukai, dengan caption yang romantis.

KAMU SEDANG MEMBACA
With You Adrian
Novela JuvenilBermula dari pertemuan Kamilla Maharani siswi SMA Harapan Bangsa, dengan cowok sangar bernama Adrian Adinata Pratama si murid baru. Pertemuan mereka yang tidak direncanakan itu, membuat Kamilla selalu ingin memasuki dunia Adrian. DESSCHYA Copyright...