"Gue baru tahu, kalau Jaki sama Andre itu saudara. Jadi karena itu mereka musuhan?" tanya Kamilla dalam rangkulan Adrian begitu erat.
Setelah kejadian tadi, mereka berdua memustuskan ikut dengan Jaki meninggalkan Andre dan Sabilla yang terdiam. Akibat peristiwa tadi. Kini hari sudah siang, terik matahari begitu menyengat membakar kulit. Gerbang sekolah masih dikunci. Adrian dan Kamilla begitu jenuh jika harus berlama-lama di sini.
"Gue pengen pulang," kata Kamilla dengan kesal. Adrian juga sama ingin pulang. Adrian memikirkan cara untuk pulang, sampai sebuah ide muncul di otaknya. Dia yang mula-mula merangkul Kamilla sekarang melepaskannya. Dan menggenggam tangan Kamilla menariknya dengan cepat.
"Mau ke mana?" tanya Kamilla mengikuti Adrian yang melangkahkan kaki cepat.
"Kabur," kata Adrian, singkat, padat dan begitu jelas. Kamilla hanya diam pasrah mengikuti keinginan Adrian. Kamilla percaya jika Adrian sudah jago acara kabur-kaburan. Orang kerjaannya di sekolah kabur kalau nggak bolos.
Adrian membawa Kamilla ke samping sekolah. Di samping sekolah juga ada gerbang yang jarang dibuka oleh pihak sekolah. Adrian menatap gerabng itu menjulang ke atas, dia bisa saja meloncat tetapi bagaimana nasib Kamilla? Adrian mencari cara agar mereka berdua bisa keluar dari sini. Tetapi dia tidak menemukan apapun untuk memanjat. Terpaksa dia harus memanjat gerbang itu dan mencari tangga di luar sana.
"Lo tunggu di sini, jangan berisik. Nanti ketahuan panitia." Adrian mengingatkan Kamilla. Lalu dia melangkah mundur, setelah itu berlari dan meloncat dengan tinggi. Adrian memanjat pagar sekolah dengan sekali loncat, karena ini hal yang biasa baginya. Kamilla melihat Adrian berdecak kagum, pacarnya hebat sekali dalam hal seperti ini.
"Gue cari tangga, jangan ke mana-mana." Adrian berada di atas pagar mengingatkan Kamilla lalu loncat.
Setelah itu Adrian melihat sekeliling mencari tangga. Sampai matanya melihat sebuah bangunan yang sedang dibangun oleh tukang. Pasti di sana ada tangga, dan Adrian melihat tangga kayu di sana. Dia berlari mengambil tangga itu, tanpa permisi dan meminta izin. Layaknya seorang maling, membawa barang orang lalu kambali pergi dengan berlari.
Adrian memanjat gerbang itu dengan tangga, lalu memindahkan ke dalam. Di bawah masih ada Kamilla setia menunggu Adrian. "Cepet naik!" perintah Adrian sebelum tertangkap panitia.
"Pegangin! Gue takut jatoh!" Kamilla menaiki tangga Adrian di atas sana membantu Kamilla sampai Kamilla sudah berada di atas, Adrian baru loncat ke bawah. Menatap Kamilla di atas.
"HEH, JANGAN NGINTIP!" teriak Kamilla reflek menutup rok sekolah. Suaranya yang nyaring membuat dia tertangkap basah oleh panitia lomba, yang mendengar suara Kamilla di sana.
"Woy jangan kabur!" teriak Panitia itu sambil menunjuk Kamilla. Wajah Kamilla pias saat tertangkap basah.
"Mampus gue!" Kamilla menupuk jidatnya.
"Cepet turun, gue tangkep!" teriak Adrian.
"Gak mau! Lo ngintip!" teriak Kamilla. Adrian hanya berdecak kesal.
"Lompat atau gue tinggal di situ seharian?" Kamilla tidak punya pilihan lain. Dia memilih opsi pertama, dari pada harus diam di sana seharian. Bodo amat, dengan Adrian melihat dalamannya. Karena Kamilla memakai celana pendek. Dengan menutup mata Kamilla loncat. Dia tidak merasakan sakit sama sekali, tubuhnya seperti melayang. Rasa nyaman juga menghampiri Kamilla.
"Udahan gendongnya, nanti kapan-kapan yah. Lagi dikejar nih." Kamilla tersadar dengan ucapan Adrian. Dia membuka mata melihat Adrian sedang membopong tubuhnya. Dengan gerakan cepat Kamilla langsung turun, merapihkan rambut dan pakaiannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
With You Adrian
Novela JuvenilBermula dari pertemuan Kamilla Maharani siswi SMA Harapan Bangsa, dengan cowok sangar bernama Adrian Adinata Pratama si murid baru. Pertemuan mereka yang tidak direncanakan itu, membuat Kamilla selalu ingin memasuki dunia Adrian. DESSCHYA Copyright...