BAB 26

7K 338 4
                                        

Kamilla kini sedang ada di depan rumah Adrian. Dadanya berdegup kencang saat ini. Dia takut Adrian tidak ada di rumah, Kamilla tidak melihat motor trail milik Adrian terparkir di sini. Tangannya mengetuk pintu rumah Adrian tiga kali. Setelah itu dia menunggu si penunggu rumah keluar. Tapi, nihil tidak ada seorangpun yang keluar rumah. Kamilla mengembuskan napas kecewa.

Lalu dia meninggalkan rumah Adrian. Namun, langkah kaki Kamilla terehenti saat mendengar suara pintu terbuka. Berharap saat Kamilla berbalik orang itu adalah Adrian.

"Siapa?" terdengar suara perempuan di belakang tubuhnya. Kamilla yang penasaran membalikan tubuhnya.

Di sana ada seorang gadis cantik berdiri di depan pintu. Kamilla bingung kehadirannya dia ada di sini. Setahu dia, Adrian tidak pernah membawa perempuan lain ke rumah. Hanya Kamilla yang pernah datang ke rumah Adrian untuk pertama kali.

"Adrian-nya, ada?" tanya Kamilla. Perempuan itu menggelengkan kepalanya, "Adrian belum pulang sekolah, ada urusan apa?" tanya dia ramah.

"Nggak kok, cuma nanyain tugas sekolah kemaren," dusta Kamilla pada dia yang hanya menganggukan kepala saja, "Yaudah nanti aku telpon aja Adrian, kalau gitu terimakasih."

Kamilla meninggalkan rumah Adrian dengan hati yang tidak tenang. Pertanyaan yang muncul di dalam pikirannya kali ini adalah, siapa perempuan itu?

***

Hari ini adalah hari Senin. Seperti biasa mereka yang anak sekolah akan melakukan upacara bendera. Hari Senin sekarang berbeda dengan hari Senin sebelumnya, tidak ada sosok Adrian lagi berada di barisan belakang. Itu yang dirasakan Gilang, Wawan, dan Asep. Walau sikap Adrian terlalu dingin dan tidak acuh.

Sudah tiga hari kejadian itu. Adrian tidak pernah menampakan batang hidungnya sama sekali. Adrian seolah hilang ditelan bumi. Dia tidak pernah hadir di sekolah, bahkan Adrian tidak pulang ke rumah. Pratama ayah Adrian, juga tidak tahu dimana keberadan anak lelakinya saat ini. Tidak seorang pun yang tahu Adrian dimana, termasuk Kamilla.

Dia selalu menghubungi nomor Adrian, tetapi selalu tidak aktif. Kamilla juga lelah sudah ketiga kali datang ke rumah Adrian. Pertama seoarang perempuan datang ke rumahnya bilang tidak ada. Kedua, Kamilla ke rumah Adrian bi Imas bilang tidak tahu. Ketiga, rumah Adrian begitu sepi membuat Kamilla mengurungkan niatnya untuk menanyakan Adrian kembali.

Upacara telah usai, semua murid berhamburan masuk ke kelas masing-masing. Sedangkan Kamilla menghampiri Arif yang masih berkumpul dengan anak OSIS di depan sana. Kamilla ingin bertanya keberadaan Adrian. Siapa tahu Arif mengetahui keberadaan Adrian saat ini.

"Kak Arif," panggil Kamilla berjalan mendekati Arif yang sedang mengobrol dengan siswa lain. Arif yang merasa terpanggil menoleh pada Kamilla "Eh iya, ada apa?" tanya Arif ramah.

"Pengen nanya sesuatu, boleh?" tanya Kamilla berhati-hati.

"Boleh kok. Nanya apa? Status? Kalem masih jomblo kok," ucapnya Bergurau membuat Kamilla diam tersipu malu. "Kakak tahu nggak, keberadaan Adrian saat ini?"

Arif hanya terkekeh mendengar pertanyaan Kamilla saat ini. "Ke... kenapa nanya Adrian sama kakak? Deket juga enggak," bantah Arif menatap Kamilla yang terdiam. Namun, Kamilla masih tidak yakin dengan jawaban Arif. Dia merasakan sesuatu yang disembunyikan oleh Arif saat ini. Yang jelas dia menetupi sesuatu pada Kamilla.

"Kakak tidak pandai berbohong! Dari gaya kakak yang berbicara dengan gugup, kakak tahu dimana Adrian berada," kata Kamilla sarkastis. Arif yang tertangkap basah berbohong pada Kamilla, hanya bisa diam tidak mampu berucap lagi. Dia ingin bercerita sesuatu tentang Adrian tapi dia mengingat amanat dari Adrian waktu itu.

With You AdrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang