Bel pulang sekolah telah berbunyi. Kamilla berjalan keluar gerbang sendirian, Ira dan Ghina mereka telah dijemput oleh supirnya sedangkan Fira beserta Putri di hukum lalu pulangkan Bu Lilis. Tapi kenapa Adrian tidak di skors? Karena dia terbilang murid baru dan dia hanya menadapat peringatan pertama dari Bu Lilis sedangkan Jaki dan yang lain mendapat hukuman membersihkan toilet siswa yang udah seperti kandang.
Kamilla berjalan sendiri, ponsel miliknya lowbat jadi tidak sempat menelpon minta dijemput. Sekolah mulai sepi, tetapi seperti ada yang mengganjal pada diri Kamilla. Dia belum melihat sosok Adrian lagi bahkan saat dia pergi dari taman membalikan ponsel milik cowok itu. Dia hilang, di kelas juga tidak ada.
Brum... brum....
Suara knalpot motor terdengar oleh Kamilla di belakangnya membuat Kamilla terdiam. Pengendara itu mendekati Kamilla dan berhenti tepat di depannya. Yang pertama kali dilihat Kamilla adalah motor KLX bewarna hijau. Dia tidak tahu siapa pengendara itu karena dia memakai helm tapi dia bisa melihat segi penampilan cowok ini. Dia langsung membuka pelindung kepala itu dan menatap Kamilla dengan tatapan dingin yang menusuk.
Adrian lagi yang kembali datang. Membuat Kamilla kembali menghangat, dia kini ditemani cowok yang selalu membuat jantungnya berdetak tidak normal. Seperti jatuh cinta? Tapi apakah mungkin. Mereka baru saja berteman.
"Ngapain lo di sini?"
"Nyari angkot."
"Naik cepet, jarang ada angkutan jam segini," ucap Adrian tidak terbantahkan. Kamilla diam lalu kembali menatap cowok ini dengan seksama. Tanpa berbicara lagi dia menaiki motor Adrian tidak ingin membantah perintahnya. Adrian kembali memakai helm dan melajukan motornya.
Kamilla hanya diam sepanjang perjalanan. Dia ingat pertama kali Adrian mengajak dia pulang dengan cara memaksa dirinya, dan ia ingat Adrian pernah berbicara jika dia akan selalu pulang bersama dengan dirinya. Lucu memang baru mengenal beberapa hari mereka seperti telah kenal lama. Kini kedua kalinya Kamilla bersama Adrian dalam boncengan cowok ini.
Apa ini akan terus berlanjut? Kamilla berharap jika dia ingin selalu bersama Adrian rasa nyaman kini telah jatuh begitu saja pada dia, senyuman kini menghiasi wajahnya. Dia senang bersama Adrian namun ada yang dia benci jika berdekatan Adrian; jantungnya selalu memompa lebih cepat membuat dia gugup dan gelisah tidak menentu.
Mereka telah sampai di depan perkomplekan dan kini berada di depan rumah minimalis. Kamilla langsung turun dari motornya dan menatap Adrian lembut dengan senyuman yang mengembang dia berikan pada cowok ini.
"Besok berangkat bareng gue tunggu lo di sini," kata Adrian lalu pergi begitu saja menghilang dari pandangan Kamilla. Tapi hal itu tidak di permasalahkan oleh Kamilla, dia bahagia. Senyum terus mengembang di wajahnya sedari tadi.
"Adrian aku bahagia," lirih Kamilla tersenyum menatap langit lalu pergi kedalam rumahnya.
***
Siang berganti malam. Langit kini dihiasi oleh bintang di sana sungguh indah dengan cahaya rembulan yang menenangkan untuk gadis ini. Kamilla kini sedang memandang langit bertabur bintang di atas sana. Adrian lagi yang ada di otak kecilnya saat ini. Dia tersenyum menatap langit, begitu aneh pikirnya jika Adrian yang dingin namun membuat nyaman gadis ini, menurutnya sikap Adrian tidak konsisten. Kadang baik, dingin, lembut, dan pemaksa.
Tring... hanphone dia berbunyi nyaring. Lantas dia berjalan mengambil benda itu di atas ranjangnya.
Kamilla membuka ponselnya dan ada satu pesan baru dari 'Cowok ganteng' siapa lagi kalau bukan Adrian. Baru saja memikirkan dirinya Kamilla langsung mendapat sebuah pesan dari dia. Bahkan dia tidak berniat mengubah nama itu dengan nama Adrian. Karena nama itulah yang membuatnya hangat, merasa berbeda, dia membuka pesan dari Adrian.

KAMU SEDANG MEMBACA
With You Adrian
Novela JuvenilBermula dari pertemuan Kamilla Maharani siswi SMA Harapan Bangsa, dengan cowok sangar bernama Adrian Adinata Pratama si murid baru. Pertemuan mereka yang tidak direncanakan itu, membuat Kamilla selalu ingin memasuki dunia Adrian. DESSCHYA Copyright...