Kamilla menatap rumah sederhana di depannya. Tatapan dia menyapu seluruh tempat ini, rasa asing hinggap dalam hatinya. Membuat jantung berdetak begitu kencang. Dia sempat ragu dengan keputusannya, tapi kata hati Kamilla selalu berkata; Adrian ada di sini.
Langkahnya berjalan maju mendekat lingkungan rumah itu. Hingga datanglah seorang anak kecil membawa boneka. Dia mengenali anak perempuan ini. Dia gadis kecil, yang Adrian gendong waktu itu.
"Adek," panggil Kamilla menghampiri anak perempuan itu. Tetapi, dia berlari masuk ke dalam rumah. Kamilla hanya menarik napas dalam. Susah sekali berbicara dengan anak kecil juga.
Jika kedatangan dia di sini hanya sia-sia. Mending dia kembali lagi, pulang ke rumah. Kamilla berbalik berjalan menjauh dari tempat itu. Dia hanya buang waktu sia-sia di sini.
"Tunggu, siapa kau?!" tanya seseorang wanita paruh baya mendekat ke arah Kamilla. Membuat Kamilla berbalik melihat sosok wanita itu. "Mau apa kau berada di sini?" tanyanya lagi.
"Perkenalkan saya Kamilla, Bu. Saya di sini tidak bermaksud apa-apa. Saya di sini hanya ingin mencari Adrian. Apa Ibu mengenalnya?" tanya Kamilla baik-baik. Membuat wanita itu mengusap dadanya dan tersenyum pada Kamilla.
"Saya Diana, pengurus Panti ini. Nak Kamilla cari Adrian? Dia ada di dalam mari ikut saya," ucap Wanita paruh baya itu mengajak Kamilla masuk ke dalam rumah.
Menemui Adrian di belakang rumah ini. Kamilla sempat tidak percaya, ternyata Adrian di sini.
Dugaan Kamilla benar, Adrian sekarang berada ditempat yang sama dengan dirinya. Kamilla berjalan dengan langkah cepat mengikuti Bu Diana dengan cepat. Memastikan bahwa ucapan beliau itu benar.
Bu Diana menghantarkan Kamilla ke taman belakang rumah ini. Di sinilah Kamilla melihat sesuatu yang belum Kamilla lihat sebelumnya. Dia sedang melihat Adrian yang sedang bermain ayunan dengan seorang gadis cantik di depan matanya. Ada apalagi ini? Kamilla sungguh tidak mengerti.
Sudah dua gadis yang dia temui dan mungkin dekat dengan Adrian. Pertama di rumah Adrian sendiri Kamilla melihat seorang gadis, sekarang dia melihat Adrian bersama gadis lain.
Rasa curiga mulai hinggap dalam dirinya, Kamilla takut hanya dipermainkan oleh Adrian. Dia belum tahu betul lebih dalam tentang kehidupan Adrian. Bahkan sikapnya saja belum Kamilla tebak.
Begitu susah menebak sikap Adrian yang selalu berubah-ubah. Seperti mempunyai kepribadian ganda.
"Itu, Adrian di sana sedang bermain bersama Rayna." Bu Diana menunjuk ke arah mereka berdua, yang belum menyadari keberadaannya.
Kamilla hanya mampu tersenyum. Walau dalam hatinya dia merasakan sakit hati. Baru kali ini Kamilla melihat Adrian tertawa bersama gadis lain. Bahkan dirinya juga jarang buat Adrian tertawa, senyum saja dapat diihitung dengan hitungan jari tangan.
"Mereka itu bertemu dalam waktu singkat. Walaupun begitu, mereka tidak dapat dipisahkan, mereka juga bersahabat dalam waktu yang sangat singkat. Hingga sekarang persahabatan mereka masih tetap utuh, walau waktu dan kondisi tidak mempertemukan mereka," ucap Bu Diana yang tersenyum melihat keakraban dua anak manusia itu, yang sudah dia anggap anak kandung sendiri
Kisah Adrian dan Rayna, sama dengan dirinya. Bertemu dengan waktu yang sangat singkat.
Sekali lagi Kamilla hanya mampu terdiam mendengar perkataan Bu Diana. "Dan satu hal yang harus kamu ingat Kamilla. Kau adalah satu-satunya gadis, yang pernah Adrian bawa ke sini," kata Bu Diana tersenyum ke arah Kamilla.
Kamilla tercenung mendengar perkataan Bu Diana. Apakah benar hanya dia gadis yang pertama kali ke sini oleh Adrian?
"Ibu tinggal yah, Nak Kamilla," kata Bu Diana, Kamilla hanya tersenyum kaku dan mengangguk sopan. "Iya Bu, terimakasih." Setalah itu Bu Diana meninggalkan Kamilla yang setia menatap Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You Adrian
Подростковая литератураBermula dari pertemuan Kamilla Maharani siswi SMA Harapan Bangsa, dengan cowok sangar bernama Adrian Adinata Pratama si murid baru. Pertemuan mereka yang tidak direncanakan itu, membuat Kamilla selalu ingin memasuki dunia Adrian. DESSCHYA Copyright...