S.8

73.8K 978 27
                                    

The best thing about tonight's that we're not fighting
It couldn't be that we have been this way before
I know you don't think that I am trying
I know you're wearing thin down to the core
But hold your breath
Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear its true
Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find
This is not what I intended
I always swore to you I'd never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed
But I have loved you from the start
Oh, but hold your breath


Sudah lama aku menahan telinga mendengar Faris menyanyi. Suara dia merdu sangat-sangat sampai aku tersenyum sendiri.

" Faris. . " panggilku lemah.

Dia berhenti menyanyi dan memetik gitar. " Eh sayang dah bangun. " lalu Faris meletakkan gitar di atas sofa yang sedang dia duduk.

Baju t-shirt berwarna kuning dan seluar jeans pendek berwarna hitam. Senyuman dia cukup manis. Perlahan-lahan dia melabuhkan punggung ke atas katil yang aku sedang baring.

" You nak makan ka macam mana? " sambil membantu aku untuk bangun.

" Tak nak makan. . "

Aku kini bersandar pada hujung katil. Mata dia tidak lagi seperti tadi. 1 benda baru yang aku belajar mata dia akan berubah mengikut emosinya.

" Habis you nak apa sayang? "

" I nak you. " terburai ketawa aku.

" I'm sorry. . Pasal tadi. " dia mengangkat tanganku dan meletakkan di dadanya.

" Apa dah jadi? Kenapa I boleh pengsan? Sekarang kita dekat mana? " bertubi-tubi soalan yang aku ajukan.

" You pengsan tu ja. . Luka dekat kepala you I dah letakkan ubat. You akan okay. . You dekat rumah I. " jawabnya.

Aku melihat segenap bilik cantik sangat. Cadar berwarna biru muda, dinding berwarna kelabu dan putih. Tapi. .

Ada satu ruang pada dinding yang dihiasi gambar aku. Bayangkan gambar dari zaman aku UPSR sampailah yang beberapa bulan lepas. Aku cuba mengawal riak wajahku. Kang tak pasal-pasal mamat ni naik angin pula.

" I tukarkan baju you tanpa kebenaran. . Erm sorry. "

Aku terus melihat tubuhku yang bert-shirt hitam dan seluar pendek warna coklat gelap.

Aku terus menolak tubuhnya. Cepat-cepat aku turun dari katil. Niat di hati hendak lari daripada dia.

Sampai saja di pintu. . ber-password weh! Menangis tak berlagu aku.

" I nak keluar. "

Dia memeluk pinggang aku dari belakang. Hidungnya digeserkan pada rambutku. " I'm here with you. . "

" Faris apa ni? " aku menepis tangannya.

Tubuhku ditolak hingga terbaring di atas katil. Dia mengunci pergerakan aku dengan tubuh tegapnya.

" Sayang. . 10 years! I tunggu you. "

Aku memilih untuk tidak menjawab atau menyoal.

" You ingat kejadian you nak kena langgar dengan kereta? Seorang lelaki selamatkan you. . You used to call him abang. "

Kejadian itu aku imbau kembali.

" Ya. . I ingat. "

" He is me! "

" Hah? "

10 years ago. .

Pooonnnnnn!!!

Kepala aku terkena seketul batu akibat ditolak oleh seorang lelaki ini. Aku hampir saja dilanggar sebuah kereta.

" Berdarah lah. . " setelah menyentuh kepala aku yang sakit.

" Awak okay? " soal lelaki yang selamat aku tadi.

" Kepala saya berdarah! Saya tak tahu nak buat macam mana ni abang. " kataku sambil tangan aku yang berlumuran darah ku hulur kepadanya.

" Takpe. . Ikut saya. Saya letak ubat! "

Dia mengendong aku untuk pulang ke rumahnya. Setelah tiba di rumahnya, tak aku jumpai kelibat sesiapa pun.

" Family saya pergi holiday. " katanya seolah-olah memahami apa yang aku fikir.

Aku hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.

" Meh sini! " dia mengarahkan aku untuk ikut dia menaiki tangga.

" Okay. "

Masuk saja dalam bilik itu, mata aku ditutupi oleh sehelain kain. Jadi aku tak dapat melihat apa-apalah.

" Kenapa kena tutup? " soalku.

Dia berbisik pada telingaku. " Saya tak nak awak takut. "

" Abang jangan lama sangat. . Nanti ibu dan walid saya marah. "

" Yelah. . ! "

" Arghhh. . Abang! "

" Sabar ya. . "

" Abang. . Sakit! "

" Darah awak jenis AB erk? "

" Mana abang tahu? " sambil aku meraba-raba mencari wajahnya.

" Rasa! Apapun good luck for your UPSR! "

" Abang umur berapa? "

" 17! " ringkas jawabnya.

" Good luck juga big brah. . " aku ketawa kecil.

Tak lama selepas itu dia memberi respon dengan menarik hidungku. Aku hanya ketawa dengan respon dia. Abang itu juga menghantar aku pulang. Tetapi disaat aku mengajak dia bertemu ibu dan walid. Dia menolak!

💎💎💎

" Ingat? " soalnya dengan keadaan dia berada di atas aku lagi.

" Yes. . I ingat! "

Satu ciuman hangat berlabuh di dahiku. Nyaman sangat. . dan Faris pun meninggalkan aku sendirian di dalam bilik.

💎💎💎

Bonjour!
So how? Okay ka tak?
Apapun I nak mohon jasa baik korang untuk sedekah Al-Fatihah kepada cousin bau-bau bacang I. Sebabkan janji dengan korang. . I update juga.
Vote and comment! 😊

S E P H I AWhere stories live. Discover now