" Faris. . You dekat mana? " kata aku sambil mencari dia di setiap inchi rumah ini. Bayang-bayang dia juga tak kelihatan.
Aku menuju ke sebuah bilik yang belum pernah aku masuk. Pintu bilik itu aku buka perlahan-lahan. Bilik itu sungguh gelap gelita.
Aku meraba-raba mencari suis. Akhirnya, aku berjaya menemuinya. Kecerahan itu menyerlahkan struktur dan fungsi bilik itu. Setelah lampu menyala aku terus menutup pintu.
Kini aku bagaikan sedang meneroka satu tempat yang baharu. Seluruh bilik itu dipenuh dengan gambar-gambar aku samaada yang bersaiz besar atau kecil. Semuanya ada!
Tapi mata aku tertancap pada 1 gambar, gambar selfie aku dan arwah. .
Arwah Alif Qadri.
" ALIFFFFFFFFF! " jerit aku seolah-olah meminta tolong. Tapi lupakah aku dia sudah tiada?
💎💎💎
" Sayang? You kenapa ni terjerit-jerit? Okay ka tak ni? " kata Faris yang gelabah dengan apa yang terjadi dekat aku.
Rupa-rupanya aku tertidur di atas sofa ketika menonton televisyen tadi. Faris merapatkan tubuhnya pada aku.
Sekuat hati aku menolak dia dan bangun untuk berdiri. " Faris you ni siapa sebenarnya? Kita pernah kenal dengan rapat ka sebelum ni? Apa hubungan sebenar kita? " soal aku bertubi-tubi.
Dia yang terduduk di atas lantai itu terus menghadiahkan aku senyuman sinis.
" I Faris lah. . Siapa lagi!? Siapa kita yang dulu tak penting. " lalu dia bangun menuju ke arah aku.
" You penuh dengan misteri! "
" Semisteri cinta I dekat you. "
Aku diheret masuk ke dalam bilik, kedua-dua belah tanganku diikat pada kerusi. Aku cuba melawan tapi tak mampu. Hanya tangisan yang menemani aku ketika ini.
" Tell me. . Siapa Alif? " soalnya.
Terbeliak biji mata aku. Kuatnya aku jerit tadi.
" You don't have to know about him. "
Dia sedang membelakangi aku, tiba-tiba dia menoleh ke arah aku. Di tangan Faris ada sebilah pisau. Lihat saja pisau itu aku sudah dapat meneka ketajamannya.
" You're mine. So I have to know. . "
" He is not here anymore. . Stop asking me about him. " pintas aku.
" Hmmm . . Because he is here. " pisau dihala tepat pada dada kiriku.
Hanya tuhan yang tahu apa yang aku rasa waktu itu. Faris juga sempat mengucup dahiku beberapa kali. Matanya juga sudah berubah. Ini menambah lagi kegusaran pada aku.
" Cuba you jujur dengan I. " sambil mata aku direnung tajam olehnya.
" Erm. . "
Dia merapatkan lagi wajahnya. " Cakap! "
" Fa. . Ris. . " jawabku teragak-agak.
" JAWAB CEPATTTTT! "
" Sakit. . Faris! "
Akibat terlalu marah dia telah mengelar bahu kiriku. Lengan baju aku kini sudah berubah warna daripada biru kepada merah. Pedih tu tak tergambar.
Faris mengangkat daguku. " Tu baru sikit you rasa. . dalam hati I lagi sakit teramat sakit. "
" Kejap lagi I letak ubat ya. . sayang! " dia mengucup dahiku lagi.
" I pelik dengan you. Mana mungkin seorang bekas pilot cukup arif mengenai ubat-ubatan. " aku menyuarakan hasrat hati.
" You tak cukup kenal I macam mana I kenal you. " bisiknya di telingaku.
" Sebab you tak pernah nak bercerita dengan I siapa you yang sebenarnya. "
Darah terus terusan mengalir, aku dapat melihat bakal ada yang menitis ke lantai bilik ini. Belum sempat ia menitis cepat saja Faris sudah menadah tapak tangannya. Seperti selalu itu miliknya lagi.
" I selalu ada dengan you. . Sejak you you lahir lagi. Samaada you sedar or instead. " pisau dilemparkan ke lantai.
Kini dia melutut depan aku yang sedang diikat pada kerusi. Matanya belum berubah kepada normal." What? I tak pernah kenal mana-mana lelaki bernama Syed Faris Idraki. " kataku tanda menafikan.
" You lupa Ed? Kawan tadika you. . Yang selalu jaga you daripada kena buli? "
Aku tak tahu nak memberikan respon apa. Sementara dia sudah buka mulut lebih baik aku tak menyampuk.
" You lupa Sid? Kawan you waktu sekolah rendah? Setiap kali waktu rehat dia belanja you makan atau dia bawa bekal untuk you? " air mata Faris mengalir.
" You lupa Is? Peneman dari you Form 1 until Form 5? Teman you study, share ilmu sama-sama. Lepak library sama-sama. " tambahnya lagi.
Tak lama selepas itu aku juga turut rasa sayu.
" Sekali sahaja seorang abang tolong selamatkan you. Yang tu I dah pernah ceritakan. " air mata Faris semakin lama semakin laju.
" Doktor. . Iki? You selalu on the phone. . dengan dia . sebab you takut dengan hospital dan klinik. Terpaksalah dia call you semata-mata nak suruh makan ubat dan bagi nasihat! "
Dia mengangkat wajahnya, wajah aku direnung tanda mengharapkan respon aku.
Aku menganggukkan kepala aku perlahan-lahan. " I ingat semua itu! "
" Ed, Sid, Is dan Doktor Iki itu adalah. . . "
Aku cepat memintas. " Syed Faris Idraki. "
Kini dia pula yang menganggukkan kepala.
" Kenapa Faris? Hukuman apa untuk I Faris? "
" You tersilap langkah dulu Sephia! "
Faris mengesat air matanya kerana kini aku yang menangis. Luka aku diubati.
Tak sangka aku tak pernah terlepas dengan bayangan silam ataupun dikenali sebagai sumpahan.
💎💎💎
Bonjour!
Vote and comment!
Romance ketepi jab . . Hahaha! Korang rasa siapa lah kan Faris ni? Banyak benar watak dia? Siapa Alif Qadri?
Tralalalalalala 😘😏
YOU ARE READING
S E P H I A
RandomWarning! 🔞 SETIAP MANUSIA, SIAPA PUN DIA MEMILIKI TITIK KELEMAHAN DAN KEKURANGAN.