Budayakan vote sebelum membaca ya :) walau sederhana itu suntikan semangat bagi penulis lho. Hehe. Jangan jadi sider oke? Bonus komen juga gppah jangan takut aku gamakan orang kok, wkwkwk.
Sudah?
Oke, happy reading!!!
****
Dave sedikit terkejut menreima pelukan mendadak dari Alyssa. Namun Dave menyadari ia juga merindukan Alyssa, walau saat pertama kali bertemu dengan Alyssa ia sedikit ragu kalau gadis yang dilihatnya itu benar-benar Alyssa. Belajar dari masa lalu tentunya, ia juga pernah salah orang ketika dirinya masih tinggal di Bandung.
Lupakan hal itu! Momen bahagia ini terlalu berharga jika dilewati dengan ingatan kebodohan di masa lalu.
Ia nyaman dengan posisinya saat ini, dimana gadisnya bersender damai di dadanya. Ia merasa nyaman. Selalu. Kembali merasakan desiran aneh setelah sekian tahun tidak lagi merasakan. Namun sebuah ikatan yang berada di antara mereka berhasil membuat Dave hilang harapan, atau mungkin jika ia terlalu egois untuk menyatakan, ia akan kehilangan Ichanya.
Ia tidak mungkin sebodoh itu hanya untuk kesenangannya, ia bahkan berani mengorbankan apa saja dengan ini, dengan situsi seperti ini. Situasi yang telah lama ia rindukan.
Ichanya.
Gadis kecilnya.
Apakah ia salah menyebut Alyssa sebagai kepemilikannya?
Alyssa melepas pelukannya, membuat Dave-David mendesah kecewa di lubuk hatinya. Dapat dilihat mata gadis tersebut sangat bersinar dengan senyum yang kini tidak pernah terlepas dari bibirnya. Ia senang! Sangat senang malah.
Kedua mata mereka saling beradu, seakan menyalurkan kerinduan yang mereka pendam sekian tahun, wajah mereka benar-benar terlihat sangat bahagia saat ini apalagi Alyssa.
Sejurus kemudian ekspresi Alyssa berubah menjadi sangar, tanpa diduga sebelumnya ia berkacak pinggang, menatap tajam seorang Dave di hadapannya. Dave mengernyitkan dahi heran, heran dengan perubahan raut wajah Alyssa yang terbilang cukup cepat, hanya membutuhkan satu detik.
"Kemana aja lo selama sepuluh tahun ini, huh? Ngilang kemana lo? puas bikin gue kangen?!" pekik Alyssa, sementara Dave ia mengerjapkan matanya sedetik kemudian tertawa menyadari apa maksud dari ucapan Alyssa.
"Iya gue puas udah bikin neng Icha kangen," ucap Dave kemudian memeluk tubuh gadisnya lagi.
"Aneh tau nggak gue dipanggil Icha, tapi buat Dave apa aja boleh deh," rayu Alyssa, melepas pelukan Dave kemudian menoel hidung mancung Dave, hidung yang selalu membuatnya iri.
"Lo tau nggak apa yang terjadi ama gue ditahun belakangan ini?" tanya Alyssa.
"Kagak emangnya apa? Pengen dong diceritain ama neng Icha." Dave mengedipkan sebelah matanya, membuat Alyssa mendengus.
"Udah deh, reuniannya kita lanjutin di dalam aja." Alyssa menarik tangan Dave, menyeretnya agar masuk ke dalam.
"Kak Radhit!! Anak culun kita kembali!!" teriak Alyssa asal, entahlah ia tidak peduli apa-apa sekarang ia terlalu senang saat ini. Seperkian detik setelah ia mengucapkan hal itu Alyssa merasakan sesuatu mendorong kepalanya keras, refleks ia menatap tajam Dave.
"Apaan sih lo? lo masih anak baru disini jangan macem-macem sama senior!" sewot Alyssa membuat Dave terkekeh dengan ucapannya.
"Jangan bilang gue culun lagi, orang gue udah keren kayak gini!" protes David sambil memperlihatkan gaya barunya. Alyssa melepaskan genggamannya pada Dave saat ia sudah berada di dekat sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinosaurus I'mn love.
Fiksi Remaja[TAMAT] Stephanie Alyssa, si gadis biasa. Kehidupannya seperti gadis lain. Namun yang membedakannya adalah keberuntungan. Dia mampu menggenggam dua hati. Namun, tidak bisa menjaga rasa. Dia mampu menerima. Namun tidak mengerti dan tidak berusaha unt...