"Just give me a reason."-A
"I can't give you a reason because something a reason."-A
"What if you're not the one?"-D
****
Alyssa mengusap kedua matanya kasar menggunakan jari-jarinya. Begadang tadi malam membuatnya beberapa kali menguap di pelajaran Pak Dodi sang guru kewarganegaraan yang kini mengoceh tidak jelas membuat Alyssa semakin ngantuk.
Alyssa menoleh ke arah Aland yang nampak tidak peduli dengannya lalu menghela napas berat.
Gadis itu turut enggan untuk sekedar menyapa Aland karena sikap Aland yang cenderung tak mengacuhkan keberadaannya, bahkan saat Alyssa menguap dan bergerak gelisah di sampingnyapun tak berhasil membuat Aland menoleh barang sedetik.
Akhirnya Alyssa menyerah pada kantuk yang terus menyerangnya membabi buta. Ia membuat lipatan tangan lalu menenggelamkan kepalanya kesana, tak mengindahkan Pak Dodi yang tetap berceloteh dengan suara tidak jelasnya.
"Jangan tidur. Pak Dodi killer."
Alyssa lekas-lekas mendongak. Tak percaya apa yang didengarnya barusan. Aland memulai percakapan dengannya!! Rasa aneh menyetrum Alyssa saat mendengar suara yang lama tak didengarnya itu. Perutnya mulas seakan tak berhenti digelitiki.
Tapi Aland masih bertahan di posisinya. Menatap Pak Dodi dengan pandangan kosong. Walau ia tak menoleh tapi sudah bersuara karena alasan Alyssa pun sudah membuat Alyssa senang. Setidaknya Aland peduli kepadanya. Walau sedikit.
Senyuman manis terukir di bibir Alyssa setelah kekagetannya mereda. Kantuknya hilang seketika.
Kriing!! Kringg!!
Apalagi setelah mendengar suara itu. Alyssa benar-benar seratus persen terjaga sekarang. Baru saja ia memangil Lavie dan mengajaknya ke kantin, Lavie sudah menoleh duluan ke arahnya.
"Al, gue ada janji sama Ray. Gue gak bisa ke kantin bareng lo. Maaf ya," ujar Lavie membuat Alyssa mendesah.
"Oke. Kalok gitu gue nitip aja ya ke elo. Beliin gue minuman dingin berasa. Apapun itu." Alyssa mengeluarkan uang dari sakunya lalu menyerahkan pada Lavie.
Ia berniat mencoba tidur supaya di pelajaran selanjutnya ia tak tertidur. Posisinya sudah nyaman, matanya sudah tertutup sempurna. Sedetik kemudian dia menyadari kalau Aland masih di tempatnya. Alyssa membuka mata, memandang Aland dari bawah, tatapan Aland terlihat seakan tengah gusar menanti sesuatu.
Alyssa bangun dari posisinya, membenarkan duduk pada kursinya. Suasana kelas sepi. Hanya satu-dua anak yang tersisa di kelas.
Alyssa menghela napas. "Land, gue gak bisa diem-dieman tanpa alasan gini ke elo."
Akhirnya perkataan itu terucap dari mulut Alyssa. Aland tak berkutik, pandangannya masih mengarah ke depan pintu.
"Gue-"
"Alyssa! Ada yang manggil elo nih!" seorang siswi memasuki kelas Alyssa. Dia Dita-si sekretaris-tanpa mengatakan apa-apa lagi Dita beranjak ke tempat duduknya.
Alyssa menoleh sebentar kepada Aland yang kini menghela napas. Kemudian berdiri, melangkah menuju depan pintu kelas.
Dari dalam, Alyssa dapat melihat seorang siswi yang entah itu siapa tengah bergerak gelisah di depan pintu. Dari tempatnya berjalan kini hanya punggungnya yang terlihat.
"Ada apa ya?"
Gadis itu menoleh ke arah Alyssa. Baru saja Alyssa hendak mengucapkan kata-kata pedas gadis di depannya berkata terlebih dahulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/96858174-288-k395462.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinosaurus I'mn love.
Novela Juvenil[TAMAT] Stephanie Alyssa, si gadis biasa. Kehidupannya seperti gadis lain. Namun yang membedakannya adalah keberuntungan. Dia mampu menggenggam dua hati. Namun, tidak bisa menjaga rasa. Dia mampu menerima. Namun tidak mengerti dan tidak berusaha unt...