Part15

446 23 0
                                    

Apa Aldi bukan yang terbaik untuk nya? Apa Aldi akan kembali menyakiti nya? Tapi wajah Aldi tadi dikantin memang sangat serius. (namakamu) tidak menemukan adanya kebohongan diwajah Aldi. Tapi.... Ah! Entahlah, ia bingung

Sepanjang pelajaran disekolah (namakamu) lebih banyak diam. Diam dan diam. Ia juga tidak banyak mengobrol dengan Iqbaal. Mungkin hanya seperlu nya saja. Ia tahu status nya saat ini, menjadi kekasih Aldi.

Saat istirahat juga sama, ia tidak ke kantin dan memilih untuk membaca novel nya. Ketika Iqbaal duduk disamping nya, (namakamu) pergi dari kelas beralasan untuk ketoilet. Walau sebenarnya hatinya sakit karena harus berbohong dengan Iqbaal

Steffi, Bastian dan Iqbaal pun bingung dengan sikap (namakamu). Perasaan kemarin mereka baik-baik saja. Tapi mengapa sekarang...?

Bel pulang sekolah berbunyi, dan membuat hampir seluruh murid bersorak kegirangan. Menurut mereka, bel pulang sekolah adalah surga disekolah(?)

(namakamu) bernafas lega. Akhirnya selasai juga, tapi hanya untuk hari ini. Masih ada hari esok,esok,esok dan esok esok nya lagi._.

"(namakamu).. mau bareng gue?" tanya Steffi memakai tas nya.

(namakamu) menggigit bibir bawahnya. Tidak mungkin kan ia cerita pada Steffi tentang hubungan nya pada Aldi. Jika cerita.. (namakamu) tidak tahu apa yang akan dilakukan Steffi padanya. Tahu sendiri kan..Steffi tidak menyukai Aldi

"hm..gue mau pulang sendiri ajah." alibi (namakamu) dan mendapat tatapan curiga dari teman-teman nya

"sendiri?" tanya Steffi heran

(namakamu) mengangguk mantap. Ponsel nya berbunyi tanda pesan masuk

From: Aldi
"aku tunggu diparkiran yah sayang.."

Pesan itu membuat (namakamu) senyum-senyum sendiri. Steffi melirik Bastian dan Bastian hanya mengangkat kedua bahu nya.

Berdoa sebentar dan semua murid X-1 berhamburan dari kelasnya. (namakamu) melangkah kan kakinya dengan cepat dan tanpa sengaja menabrak bahu Steffi saking terburu-burunya, karena ia tak ingin membuat Aldi menunggu lama

"maaf" ucap (namakamu) memutar setengah tubuhnya pada Steffi. Steffi hanya menatap (namakamu) aneh. Tidak biasanya

Saat keluar kelas, Steffi, Bastian dan Iqbaal tidak menemukan adanya (namakamu). Cepat sekali langkah nya

"(namakamu) kenapa sih?" tanya Iqbaal saat berjalan dikoridor sekolah

"mungkin takut ada Karel" celetuk Bastian. Ucapan itu membuat Steffi dan Iqbaal menatap nya tajam. Mana mungkin (namakamu) takut dengan Karel sampai segitunya._.

Steffi terdiam. Berpikir
"lo inget gak? Tadi pas dikelas kan (namakamu) dapet sms, tuh dia langsung cengar-cengir gitu. Aneh kan"

"mungkin dia gila" ucap Bastian dengan polos nya dan berhasil membuat Steffi mendaratkan 1 jitakan nya pada kening Bastian. Bastian meringis

"kalo ngomong tuh yang bener!" ucap Steffi

Bastian sibuk mengelus kening nya yang sehabis dijitak Steffi
"itukan pendapat gue" balas Bastian dengan suara datar

Iqbaal terkekeh kecil. Tangan nya memegang sisi koridor(?) tak sengaja ia mengalihkan pandangan nya kebawah. Menatap siswa/i SMA ini yang sangat banyak._.

Matanya menyorot diparkiran sekolah, tengah melihat seorang pria yang siap dengan motor nya sedang bercanda dengan wanita nya. Sang wanita tertawa renyah. Sepertinya mereka sepasang kekasih. Tapi.. tunggu! Bukan kah itu...

Iqbaal menghentikan langkahnya, memegang pegangan sisi koridor(?) dan membuat Steffi, Bastian menatap nya heran dan mengikuti gerakan Iqbaal

"ada apaan sih?" tanya Bastian menatap wajah Iqbaal yang sangat serius

FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang