“wajarkan kalo kakak nyium adik nya” sahut Bastian polos. Steffi menoleh
“tapi lo tahu sendiri kan sifat nya Karel? Cuek, jutek,dingin kadang kasar. Dan d-dia.. Ah!” Steffi tidak mampu melanjutkan kata-kata nya karena menurutnya terlalu langka(?)
(namakamu) masih terdiam. Mencoba mengulang kejadian yang dilakukan Karel. Benar-benar tidak percaya.-.
“Steff..” ucap (namakamu), kali ini ada senyuman diwajah nya. Steffi menoleh
“gue rasa pelipis gue udah sembuh” sambung (namakamu) tersenyum dengan wajah berseri-seri
Steffi tertawa kecil melihat tingkah sahabat nya ini
“sayang,nanti pulang sekolah kamu anterin aku ke salon yah. Rambut aku rusak nih” suara itu terdengar sangat lantang. Entah sengaja atau tidak tapi yang jelas..lantang
Sontak,(namakamu),Steffi dan Bastian menoleh. Melihat kesumber suara yang ternyata diambang pintu kelas. Melihat Bella yang bergelayut manja ditangan Iqbaal
“liat kondisi ajah ya” jawab Iqbaal melepaskan tangan Bella dan berjalan menuju kursi nya. Bella mengerucutkan bibirnya dan berjalan kearah kursi nya juga. Disamping Salsha
Iqbaal berjalan melewati kursi (namakamu). Matanya sengaja ia alihkan pada (namakamu), dan melihat pelipis gadis itu yang di lakban(?) dipelipis gadis itu ada kain kafan(?) kain kasa dan plester untuk menutupi luka nya. Iqbaal melihat (namakamu) tengah membaca sebuah novel
Steffi membuka resleting tas nya dan mengeluakan beberapa buku, bel masuk baru saja berbunyi dan pelajaran IPA akan segera dimulai, guru memang belum masuk kelas tapi Steffi hanya ingin mengambil buku dan membaca nya agar dinilai anak rajin._.
Steffi berdeham
“Bastian ..”Bastian yang tengah membuka matanya menoleh, sedikit bingung
“kalo mau nyari cewek, buka mata lo lebar-lebar yaah. Jangan sampe lo dapet cewek yang 11-12 sama nenek gayung” sambung Steffi dengan suara lantang. Sengaja
Iqbaal mengerutkan kening nya, mata Steffi melirik Bella dan melihat Bella tengah menatap nya tajam. Sepertinya Bella mengerti apa yang dimaksud Steffi
Bastian tertawa kecil
“kagak lah! Cewek inceran gue kan Selena Gomez”Kening Steffi berkerut
“dia kan udah punya Justin Bieber”Bastian menghela nafas
“tar Justin nya gue ajak tanding barbie”***
Istirahat, (namakamu),Steffi dan Bastian duduk dimeja kantin. Kali ini mereka memilih meja kantinyang berada ditengah(?), Bastian tengah pergi untuk mengambil pesanan sepiring kentang goreng mereka. Minuman nya? Sudah ada di meja
(namakamu) duduk berhadapan dengan Steffi, (namakamu) mengaduk-aduk jus alpukat nya menggunakan sedotan dan matanya menatap arah lain. Steffi menatap (namakamu), memperhatikan wajah sahabatnya sejenak. Cantik. Lalu mengapa Iqbaal dan Aldi tega menyakiti nya? Menyia-nyiakan nya dengan gadis yang lebih buruk kelakuan nya daripada (namakamu)? Hh..Steffi tidak tahu apa yang ada didalam otak Iqbaal dan Aldi
Perlahan Steffi tersenyum, ia bangga mempunyai sahabat seperti (namakamu). Seorang gadis cantik yang pintar dan kuat dalam menghadapi segala masalah nya. Menghadapi semua masalah nya dengan senyuman dan ketabahan hati. Terkadang Steffi iba pada (namakamu), senyuman yang diberikan adalah senyuman untuk menutupi kesedihan nya. Fake smile!
“sorry lama” ucapan itu membuat Steffi terkesiap, (namakamu) menoleh dan melihat Bastian membawa sepiring kentang goreng. Bastian melahap nya satu persatu. Ya mereka memesan 1 piring untuk bersama