Failure2 Part16

404 21 1
                                    


Sudah hampir 1 bulan gadis ini menjalani terapi jalan itu dan hasil nya lumayan memuaskan. Perlahan demi perlahan (namakamu) bisa berjalan walau masih harus menggunakan tongkat. Tapi jika kesekolah (namakamu) masih memakai kursi roda karena jalan nya yang belum sempurna

Sekarang, jika terapi disore hari nya selalu ada Aldi yang menemani (namakamu) atau terkadang hanya menemani Farrel dan Farren walau pada akhir nya Aldi harus menjadi korban kejahilan kedua anak kembar tersebut. Tapi itu tidak menjadi masalah untuk Aldi selagi ia bisa melihat wajah dan senyuman (namakamu) sepanjang sore itu

Pagi itu –dihari libur—Aldi sengaja datang kerumah (namakamu) untuk melatih (namakamu) jalan atau sekedar bermain.

Aldi sengaja menuntun (namakamu) dari kamar nya kehalaman belakang. Menuntun, tidak memakai kursi roda. (namakamu) memang sudah bisa berjalan walau harus diseret dan butuh bimbingan. Karel sedang pergi, katanya ia ingin membeli semangkuk es krim keinginan Farrel-Farren. Sementara dua anak kembar itu tengah menonton tv. Apa acara yang ada dijam pagi seperti ini? Gosip
Tangan Aldi merangkul (namakamu) erat untuk menuntun nya berjalan,walau harus diseret. Saat ini kaki nya sudah menginjak rumput halaman belakang. sebenarnya (namakamu) tidak suka jika ia harus berjalan seperti ini karena memakan cukup banyak tenaga dan watu yang lama._.

“kursi roda lo masih ada?” tanya Aldi, sepertinya kakinya menuntun kearah sebuah pohon besar yang berada beberapa meter didepan nya

(namakamu) mengangguk

“kenapa gak pakai kursi roda ajah si? Kan ribet kalo begini” keluh (namakamu) menggigit bibir bawah nya

Aldi tertawa kecil
“ya biarin.biarin lo terbiasa dan gak bergantung sama kursi roda mulu”

Fix! (namakamu) terdiam. Yang dikatakan Aldi memang benar

Aldi telah sampai dibawah pohon tersebut, ia menaruh tangan (namakamu) kebatang pohon. Menyuruh nya agar berpegangan pada pohon, (namakamu) mengatur nafasnya yang tersenggal. Aldi menjauh beberapa meter

“Aldi! Lo mau kemana?” tanya (namakamu) sedikit berteriak akibat terkejut melihat Aldi yang tiba-tiba saja menjauh. Karena jika Aldi menjauh, bagaimana caranya (namakamu) melangkah?.-.

“gak kemana-mana ko. Cuma disini” balas Aldi, jarak nya dengan (namakamu) sekitar 5 langkah. (namakamu) menghela nafas lega

“sekarang,jalan kearah gue” ujar Aldi santai

“What! Jalan? Kearah lo? Gue jalan selangkah aja udah nyungsruk Aldi!” geram (namakamu) yang gemas akan ucapan Aldi

Aldi tertawa kecil
“ayolah! Mau cepet sembuh kan, buruan” desak Aldi

(namakamu) terdiam dan memutar matanya. Ditanya ingin cepat sembuh? Jelas iya lah. Ingin berjalan seperti orang normal lainnya adalah harapan (namakamu).

(namakamu) mulai melangkah kan kakinya kedepan, tangan kanan nya masih berpegangan pada batang pohon agar tubuhnya tidak limbun. Diawal ini memang biasa saja. Kaki kiri (namakamu) mulai menyusul, dan tangan nya ia lepaskan pada pohon tersebut. Sekarang (namakamu) sudah berdiri sempurna tanpa berpegangan pada pohon. (namakamu) tersenyum pada Aldi

“sekarang langkahin kaki lo,lagi” ujar Aldi, (namakamu) menggaruk kepala nya yang tak gatal itu. Tidak yakin bahwa ia bisa

“ayok! Dicoba dulu”

(namakamu) mengerutkan kening nya dan menatap aldi
“takut jatoh” ujar nya polos

Aldi memutar matanya, (namakamu) menyeringai
“jatoh gak bakal buat lo mati kan? Jadi, buruan.” Desak Aldi

(namakamu) menekuk wajah nya “gak sabaran banget sih”

Dengan malas,(namakamu) melangkah kan kaki kanan nya. Kaki nya belum ada 5 detik menginjak tanah, ia sudah

FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang