Failure2 Part 10

453 18 0
                                    

Pagi Hari nya

Farrel dan Farren berjalan menuruni anak tangga, berniat untuk sarapan bersama Karel. Terlihat seorang wanita setengah baya yang tengah menghidangkan sebuah makanan dimeja. Farrel-Farren memberhentikan langkah nya dengan mata yang membulat

“Kakak!!” bentak Farrel dan membuat Karel menoleh, Farrel berjalan kearah Karel dengan kedua tangan yang ia letakan dipinggang nya. Layak nya seorang ibu yang akan memarahi anak nya

“apaan?” tanya Karel malas dan menggigit sandwich nya. Perempuan setengah baya itu lemangkahkan kakinya kedapur. Farrel dan Farren duduk berhadapan dengan Karel

“kenapa Karel pacaran sama emak-emak?” tanya Farrel dengan lantang dan berhasil membuat Karel tersedak. Karel segera mengambil segelas air putih dan meminum nya

Farrel mengambil sandwich nya dan menggigit nya dengan tidak santai, matanya tetap menatap Karel tajam

“maksud nya apaan sih?” suara Karel mendekati membentak

“itu tadi pacar elo kan? Lo kok pacaran sama emak-emak sih” sambung Farrel, lo-gue?

Mata Karel kembali membulat
“dia bukan pacar gue, dia asisten rumah tangga disini” jawab Karel lalu kembali melahap sandwich nya

“astiten?” ulang Farren dengan kening berkerut

Karel memutar bola matanya
“a-sis-ten”

Farren mengangguk
“oh, atsiten”

Karel berdecak lidah sebal dan kembali melahap sandwich nya. Tidak perduli dengan ucapan farren yang belepotan

“kak Karel salah, bukan asisten” ucapan Farrel membuat Karel menoleh

“trus apa?”

“pembantu”

“heh, kalo pembantu kurang sopan. Yang sopan itu asisten rumah tangga” bantah Karel mengibaskan tangan nya

“yang gak sopan itu kalo kita bentak dan maki-maki dia” balas Farrel santai dan membuat Karel terdiam tidak menjawab. Benar._.

Setelah ucapan Farrel, terjadi keheningan dimeja makan ini. cukup lama sampai mereka semua selesai sarapan, Farrel dan Farren turun dari kursi nya dan menaiki anak tangga dengan cepat. Membuat Karel tersentak

“heh! Mau kemana?” tanya Karel dengan sedikit membentak. Tapi Farrel-farren tidak menjawab nya, ia tetap melanjutkan langkah nya

Saat ini, aku tengah berada dibalkon kamar. Menikmati udara sejuk dipagi hari dan melihat burung-burung berkicau. Melihat bunga-bunga yang bermekaran indah, sang surya telah menunjukan sinarnya dari ufuk timur. Mata ku tak sengaja beralih kebawah, melihat beberapa orang yang berangkat kesekolah dengan cara berjalan kaki. Aku tidak sekolah? Bagaimana bisa dengan kondisi ku yang seperti ini? Yang ada aku hanya merepotkan orang lain saja, maka dari itu aku memilih tinggal dirumah walau harus berdiam diri dibalkon kamar sampai sore hari nanti

CLEK

Suara itu membuat ku kembali terjaga.

“teteh ..” ucapan itu terdengar sangat lembut, aku mendengar 2 suara langkah kaki seseorang yang tengah menghampiri ku.

“Farrel mau berangkat sekolah dulu” ujar Farrel yang kini berada disamping kanan ku, mengelus lembut rambutku. Aku hanya terdiam tak merespon, pandangan ku mengarah kedepan. Kosong

“teteh istirahat ajah ya” sambung Farren mengelus-ngelus pipi ku. Aku masih terdiam, tidak merespon

“teteh mau Farrel beliin apa pulang sekolah nanti? Cilok? Tapi sayang nya abang-abang cilok disekolah Faren udah gak ada” Farrel memasang wajah sedih nya

FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang