Part 18

452 21 0
                                    

"penyesalan itu selalu datang diakhir dan menjadi awal dari perbaikan"

1..2..3 . sudah 3 kata bijak yang dikeluarkan Iqbaal untuk (namakamu). Padahal mereka belum mengobrol sampai 10 menit.

(namakamu) hanya mengangguk. Ia tidak tahu harus membalas ucapan Iqbaal dengan kata-kata apa. Ia mengerti ucapan Iqbaal tadi. Iqbaal menginginkan nya berubah.

Iqbaal tersenyum dan menatap ke langit gelap

"lo tahu? Gue suka sama lo" ucapan itu keluar dari mulut Iqbaal tanpa hambatan

(namakamu) menoleh dengan mata yang membulat
"apa?"

Iqbaal ikut menoleh dan tersenyum
"gue suka sama lo" ulang Iqbaal tanpa ragu

(namakamu) membuang wajahnya. Suka? Sepertinya ia mimpi.

"lo inget kan waktu ditaman itu? gue belum selesai nyelesain kalimat gue karena dipotong sama Farrel dan Farren" ucap Iqbaal masih menatap gadis yang sedang dilanda kebingungan._. antara percaya dan tidak percaya

(namakamu) terdiam. Taman..taman.. Ah iya! Ia ingat

Iqbaal menghela nafasnya. Ia lega karena sudah mengungkapkan perasaan nya pada (namakamu)

"gue pengen matahari yang sekarang ngeliat kita atau awan-awan yang bergerak mengikuti angin atau kepik yang merayap dibunga matahari disana menjadi saksi. Saksi bahwa kita sudah mengikat cinta" kata Iqbaal menatap langit yang gelap

(namakamu) menoleh sementara otaknya terus mencerna ucapan Iqbaal. Apakah maksud Iqbaal, ia ingin (namakamu) menjadi...kekasihnya?

Iqbaal tertawa kecil
"tapi sekarang gak ada matahari, gak ada awan yang bergerak, atau kepik yang merayap dibunga matahari. Dilangit gelap, kosong, gak ada yang mau dilihat disana. Jadi..semua itu gak bakal terjadi"

Gadis ini menggigit bibir bawah nya. Entah kenapa hatinya terasa semakin sakit.

"gue suka sama lo sejak pertama kali gue liat lo. Konyol? Memang! Tapi itu yang terjadi. Gue pikir..gue bisa dapetin hati lo ya..walau gue tahu lo masih cinta sama Aldi." Iqbaal memberhentikan cerita nya dan mengambil nafas

"awal nya gue pikir usaha gue buat dapetin lo bakalan berhasil. Tapi..setelah gue tahu lo balikan lagi sama Aldi.. gue nyerah. Mungkin hati lo emang cuman buat Aldi. Lo gak bisa buka hati lo buat orang lain termasuk gue. Gue pikir...gue emang gak bisa dapetin lo. Gak ada guna nya juga kan gue ngejar-ngejar orang yang gak ada rasa sama sekali sama gue dan gue sadar. Kalo.. cinta gue bertepuk sebelah tangan" Iqbaal tertawa kecil diakhir cerita nya. Membuat (namakamu) merasa sangat bersalah

(namakamu) memejamkan matanya. Menahan tangis nya. Ia mengerti bagaimana perasaan Iqbaal. Hati Iqbaal pasti sudah hancur. Apa yang sudah dilakukan nya? Menyakiti Iqbaal?

Iqbaal memegang kedua pundak (namakamu) dan menghadapkan kearah nya. Tangan nya ia selipkan ditelinga (namakamu). Mengecup kening (namakamu)

(namakamu) yang masih memejamkan mata merasakan kecupan itu. Hangat dan lembut

"gue mau besok lo sekolah. gue gak mau liat lo begini terus. Diluar sana banyak orang-orang yang care sama lo. Termasuk gue." kata Iqbaal setelah mengakhiri kecupan pada kening (namakamu)

(namakamu) membuka matanya dan sedikit mendanga kan wajahnya. Menatap pria tampan berbehel itu. Ingin sekali ia berkata 'gue sayang sama lo' tapi entah kenapa lidah nya sulit digerak kan

"kalau kita gak bisa dapat apa yang kita suka, lebih baik kita suka apa yang udah kita dapat" Iqbaal mengelus-ngelus rambut gadis ini gemas

(namakamu) terdiam mematung. Tidak tahu apa yang harus dilakukan nya saat ini

FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang