Failure2 Part 19

418 14 0
                                    


“Aldi” lirih (namakamu) masih sibuk membersihkan wajah Aldi dari keringat maupun darah. Nafas Aldi masih tersenggal

Aldi mencoba tersenyum
“jangan nangis” ucap Aldi terbata-bata

(namakamu) menggeleng dan menjatuhkan 1 tetes airmata nya. Air itu jatuh tepat ditangan Aldi. Tidak tahu mengapa ketika melihat kondisi Aldi, (namakamu) merasakan sakit. seolah-olah (namakamu) merasakan apa yang Aldi rasakan

“bawa pulang Aldi,Bas” perintah Karel pada Bastian. Karel merangkul Iqbaal untuk pergi meninggalkan lapangan.

Bastian mengangguk dan meraih tangan Aldi, namun (namakamu) menepis nya lembut
“biar gue sama Steffi aja. Lo bawain tas” (namakamu) mencoba membantu Aldi untuk berdiri, dibantu oleh Steffi

Bastian terdiam. Tas? Sebanyak itu? pasti berat!

Steffi dan (namakamu) merangkul Aldi dan menuntun nya untuk berjalan walau harus tertatih. Bastian memutar matanya dan menghampiri tas yang berada dipinggir lapangan lalu membawa nya. Cukup berat.

Bastian mengambil tas milik Iqbaal, ia sampirkan pada pundak kanan nya. Lalu tas Aldi pada pundak kiri nya. Berat. Tubuhnya membungkuk untuk mengambil tas milik Karel dan menggendong nya pada dadanya._. Bastian kembali membungkuk dengan hati-hati. Tas Karel lumayan berat. Ia mengambil tas berwarna ungu putih milik Steffi dan menenteng nya dengan tangan kanan, dan tas berwarna hitam berwarna (namakamu) dikiri Bastian. Bastian mulai berjalan dengan tubuh yang diselimuti tas, Bastian ini nampak seperti.. manusia tas :3

Bastian memperhatikan jalan nya yang sempat tertutupi oleh tas milik Karel yang lumayan besar. Bastian melangkah kan kakinya dengan hati-hati. Terkadang tas milik Iqbaal atau Aldi terjatuh dan mengharuskan Bastian membungkuk untuk mengambil nya dan ketika Bastian membungkuk, tas Karel jatuh.-. kejadian ini terulang berkali-kali hingga membuat Bastian kesal

“Ck! Ini tas nyusahin banget sih” Bastian menjatuhkan semua tas nya karena kesal lalu duduk diatas lantai koridor sekolah sembari menjambaki rambut sendiri

(namakamu) dan Steffi masih merangkul Aldi untuk menuntunnya berjalan, kaki (namakamu) mengayun menuju mobil Karel yang terparkir dilapangan. Mata (namakamu) beralih ke parkiran motor. Melihat ada Karel yang tengah memarahi Iqbaal

Steffi membuka pintu jok mobil Karel dan menduduki tubuh Aldi perlahan.

“Karel, kunci nya” teriak (namakamu) dan membuat Karel menoleh dan berjalan menghampiri (namakamu)

“gue mau nganterin Aldi pulang, lo sama Iqbaal aja. Oh ya, Bastian mana?” tanya (namakamu) setelah Karel memberikan kunci mobil nya. Mata Karel dan (namakamu) mengedar keseluruh penjuru arah mencari pria berambut kribo tersebut

“gue disini!!!!” teriak seseorang dan membuat semuanya menoleh. (namakamu) melihat seorang tengah membawa tas cukup banyak, wajah nya sedikit terhalangi oleh tas. Bastian berjalan menghampiri mobil Karel, membuka jok penumpang depan nya dan menjatuhkan semua tas yang dia bawa. Bastian bernafas lega

“akhir nyaa...”

(namakamu) memutar matanya
“buruan masuk mobil! Lo yang nyetir” (namakamu) melemparkan kunci mobil dan ditangkap oleh Bastian

FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang