KRING .. KRING .. KRINGBel pulang sekolah berbunyi nyaring pertanda kegiatan belajar mengajar disekolah untuk hari ini telah berakhir. Semua murid membenahi buku-buku nya dan memasukan nya kedalam tas. Mereka berdoa sejenak dan berhamburan keluar kelas. Guru sudah keluar daritadi
(namakamu),Steffi,Bastian dan Iqbaal masih duduk manis dikursi nya. Mereka biasanya keluar paling terakhir.
“lo bareng Karel,(namakamu)?” tanya Steffi bangkit dari duduk nya. Mengayunkan kakinya ke pintu kelas diikuti (namakamu),Bastian dan Iqbaal
“iya. Tapi gue mau ke lapangan basket dulu” (namakamu) ingat janji Karel pada nya
“basket? Ngapain?” tanya Steffi saat berjalan dikoridor sekolah. Bastian dan Iqbaal berjalan dibelakang nya, mereka hanya terdiam mendengarkan obrolan dua gadis yang berjalan didepan nya
“main basket lah,Steff” jawab (namakamu)
Steffi terdiam sesaat
“gue ikut”“gue juga!” sahut Iqbaal yang berjalan dibelakang (namakamu). Semua menoleh dan menatap Iqbaal sinis
“apa?” tanya Iqbaal sarkastik. Mengapa Iqbaal ikut? Hm..mudah saja. Karena ada (namakamu)
“gue juga deh” sahut Bastian diakhiri dengan seringaian khas nya
(namakamu) tertawa kecil dan menggelengkan kepala nya
“yaudah yok!”Langkah kaki ke-4 manusia ini menuntun nya ke lapangan basket. Dari kejauhan (namakamu) bisa melihat Karel yang tengah mencoba merebut bola dari Aldi. Waw! Ternyata ada Aldi juga.
Iqbaal sempat menghentikan langkah nya karena melihat ada Aldi dilapangan. Kesal? Cemburu? Mungkin saja.
Karel berjalan dengan mendribble bola basket milik nya, dibelakang nya sudah ada Aldi yang berusaha merebutnya. Tapi Karel lebih lincah dari Aldi. Bagaimana bisa? Karel adalah mantan ketua basket disekolahan ini. Karel sudah sampai didepan ring saat ini, ia melemparkan bola nya menuju ring
‘Bugh’ bola meleset! Tepat menghantam keras kepala Bastian
Semua tertawa
“hahaa..rasain tuh,Bas. Sebagai pembalasan waktu itu!” ledek Iqbaal yang masih mengingat jelas bagaimana Bastian melemparkan bola basket dan mengenai kepala Iqbaal
Bastian mengelus-ngelus kepala nya
“sialan lo!”(namakamu) tertawa kecil dan menaruh tas nya dipinggir lapangan, mengambil bola tersebut dan menghampiri Karel
“s-sorry yah,Bas. Gue gak sengaja. Kayaknya ring nya geser deh” ujar Karel diakhiri dengan gelak tawa nya. Bastian mengelus-ngelus kepala nya dan ikut menaruh tas nya dipinggir lapangan
“otak lo yang geser” gumam Bastian menekuk wajah nya
“gue denger loh,Bas” ucap Karel yang mendengar gumaman Bastian. Bastian menyeringai
Semua berkumpul ditengah lapangan. Ada 6 orang, sepertinya akan dibagi menjadi 2 tim.
“6 orang. Siapa yang mau ikut gue?” tanya Karel setelah selesai menghitung jumlah manusia ini._.
Tidak ada yang menjawab. Steffi,Bastian,Aldi dan Iqbaal bergeser mendekati (namakamu). Bermaksud ingin masuk kedalam tim (namakamu). Kening (namakamu) berkerut
“masa gak ada yang mau jadi tim gue sih?” tanya Karel sedikit kesal karena melihat teman-teman nya menginginkan masuk kedalam tim (namakamu)
“lo kan yang paling jago disini,Rel” ujar Steffi