Senyum nya luntur seketika ketika ia mengingat Iqbaal. Entah mengapa, jika ia mengingat Iqbaal (namakamu) pasti akan menyesal karena telah menerima cinta Aldi lagi. Ia juga bingung dengan perasan nya saat ini. Tapi apa mungkin (namakamu) ... mencintai Iqbaal?
Pagi Hari nya..
Dimeja makan hanya ada (namakamu) dan Karel. Tidak ada 2 anak tuyul yang akan membuat mood (namakamu) turun. Kemana mereka? Kata Karel mereka sudah berangkat 10 menit lebih awal, diantar mamahnya
Sarapan pagi ini dilanda keheningan. Hanya ada mereka berdua yang sibuk dengan roti isi yang menjadi sarapan nya pagi itu.
"tadi malem..lo pergi kan" ucap Karel yang duduk berhadapan dengan (namakamu) saat dimeja makan
(namakamu) mengangguk, ia melihat roti isinya. Masih setengah lagi
"sama Iqbaal?" tanya Karel
(namakamu) menggeleng, ia menggigit rotinya dalam gigitan besar.
"sama Aldi" Karel memicingkan matanya
(namakamu) memberhentikan kunyahan nya dan membuat pipi nya menggembung. Darimana Karel ...? ah.. pasti Farrel-Farren
"i iya" jawab (namakamu) gugup. Karel belum tahu jika ia sudah berpacaran lagi dengan Aldi. Jika Karel tahu? Hm..entahlah
"lo...gak ada hubungan apa-apa kan sama dia?" tanya Karel, tatapannya mencurigakan. Karel mencondongkan tubuhnya sedikir kedepan. Sarapan nya sudah habis
(namakamu) menelan roti nya dengan susah payah. Takut dengan tatapan Karel
"hm...g gue.." (namakamu) tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Apa ia harus berbohong? Jika ia berbohong, maka ia harus mencari kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan sebelumnya."gue gak minta lo untuk berbohong" sambung Karel dengan nada penuh penekanan
"hm...g gue...
"Karel, kenapa belum berangkat?" pertanyaan itu memotong ucapan (namakamu). (namakamu) dan Karel sama-sama menoleh dan melihat mamahnya menghampirinya dengan seplastik penuh belanjaan.
(namakamu) bernafas lega. Untung ada mamah nya. Tapi..bisa saja ketika dimobil nanti Karel kembali menanyakan hal ini
Diluar dugaan, Karel tidak menanyakan pertanyaan itu lagi. Sepanjang perjalanan nya menuju sekolah mereka saling diam. Tidak ada satu kata pun yang dikeluarkan. Sesekali (namakamu) melirik Karel dan ia tahu bahwa Karel sedang kesal
Sesampainya disekolah (namakamu) segera turun dari mobil Karel tapi ia tidak langsung melangkah. Menunggu sesaat untuk berjalan berdampingan menuju kelasnya. Namun itu tidak terjadi, Karel meninggalkan (namakamu) yang menunggu nya tepat disamping mobil
(namakamu) hanya melongo tak percaya. Ia menatap punggung Karel yang semakin lama semakin menjauh. Ia tidak mengajak nya? Ia tidak... Ah! (namakamu) menghentakan kakinya kesal dan mulai melangkah
Setiap langkahan kaki (namakamu) hatinya selalu memaki. Memaki siapa? Karel! Entah kenapa hari ini sifatnya sangat menyebalkan. Hh..
"Pagi sayang.." seseorang merangkul (namakamu) dari belakang dan membuat (namakamu) menoleh. Hampir terloncat kaget karena nya
"Aldi" pekik (namakamu) kesal karena ia tidak suka dikagetkan
"hehe.." Aldi nyengir dan menarik pipi kanan (namakamu).
"udah sarapan belum beb?" tanya Aldi saat menaiki anak tangga pertama sekolahnya. Tangannya masih merangkul mesra (namakamu). Hal ini menarik banyak perhatian murid yang melihatnya. Tapi Aldi dan (namakamu) mengacuhkannya. Bersikap biasa saja
