Failure2 Part14

405 16 0
                                    


Jam pelajaran kali ini adalah olahraga. Seorang gadis tengah duduk dikursi roda nya dipinggir lapangan. Melihat teman-teman sekelas nya yang tengah berolahraga basket tersebut. Mata nya mengamati satu persatu murid.mulai dari Steffi,Bastian,Iqbaal,Salsha dan.. Bella

Gadis itu (Bella) semenjak tadi pagi tidak bertatap wajah dengan (namakamu). Tidak menyapa, tidak mengobrol. Sepertinya Bella mencoba menghindar dari (namakamu). (namakamu) tidak keberatan, justru ia malah senang karena Bella bisa menepati syarat yang diberikan (namakamu). (namakamu) juga tidak lagi mengungkit tentang masalah itu

Sesekali (namakamu) tertawa melihat tingkah lucu Bastian dan Steffi dan juga lainnya yang sedang berlarian merebur bola, sebenarnya dalam hati kecil nya ia ingin sekali bisa bergabung bersama mereka. Ikut berlarian, berebut bola dan bercanda tawa dalam olahraga ._. Tapi ia tidak bisa, kondisi nya saat ini menyulitkan dirinya. Basket adalah olahraga yang disukai (namakamu)

Saat ini ia hanya bisa berdoa dan berharap agar ia bisa menjadi salah satu diantara mereka

“Hai..” suara itu mengejutkan (namakamu), sentak (namakamu) menoleh dan ternyata itu adalah seorang pria. Pria tampan yang bernama

“Iqbaal” gumam (namakamu) lalu membuang wajah nya. Iqbaal tersenyum tipis dan duduk disamping (namakamu). Memperhatikan gadis ini dari samping, ada yang sedikit berbeda darinya. Rambut dan juga kulit nya yang masih ada sedikit bekas luka gores

“gue kira lo gak bakal masuk lagi” ujar Iqbaal tanpa menatap (namakamu). Matanya ia arahkan kedepan, melihat teman-teman nya yang tengah bermain basket disana

(namakamu) tersenyum tipis
“kamu gak olahraga?” tanya (namakamu) yang heran dengan tingkah Iqbaal, Iqbaal sudah memakai seragam olahraga tapi ia tidak berbaur dilapangan

Iqbaal terdiam sejenak karena mencerna ucapan (namakamu). Sejak kapan gadis ini memakai aku-kamu?

“capek. Tapi tadi udah ko” jawab Iqbaal tersenyum manis lalu menoleh ke (namakamu). (namakamu) hanya mengangguk dan tersenyum tipis

Hening ..

Mereka berdua masuk duduk dipinggir lapangan, mata nya sibuk memperhatikan murid kelas nya yang bermain basket. Sesekali (namakamu) tertawa kecil karena melihat tingkah lucu Bastian dan Steffi. Iqbaal selalu menoleh ketika mendengar suara tawa (namakamu), ia ingin melihat ekspresi (namakamu) saat tertawa, saat senyum dan saat ia menatap nya

Iqbaal tidak mengalihkan pandangan nya dari (namakamu), mata nya selalu menatap wajah (namakamu) dari samping. (namakamu) tidak merasa diperhatikan oleh Iqbaal karena sedaritadi pandangan nya hanya tertuju pada Bastian dan Steffi.

Perlahan Iqbaal menarik bibir nya dan menghasilkan sebuah senyuman manis saat melihat (namakamu) tertawa lepas. Jantung Iqbaal berdegup lebih cepat ketika (namakamu) menoleh kearah nya, ketika (namakamu) memergoki Iqbaal yang tengah menatap nya lembut. Ada satu hal menyuruh Iqbaal agar tidak mengalihkan pandangan nya walau ia telah ketahuan memperhatikan (namakamu) diam-diam

“gimana hubungan kamu sama Bella?” tanya (namakamu) dan membuat Iqbaal tersadar. Ia tertawa kecil mentertawakan kebodohan nya sendiri. Nama Bella tiba-tiba saja hilang saat Iqbaal menatap (namakamu) barusan._.

“baik” singkat Iqbaal menoleh ke (namakamu) dengan senyuman manis

(namakamu) hanya mengangguk dan tersenyum tipis

“oh ya, thanks karena udah maafin Bella dan udah cabut tuntutan nya” ujar Iqbaal, matanya tidak lepas memandangi wajah cantik (namakamu). Menurut Iqbaal, wajah (namakamu) mempuyai daya tarik tersendiri

(namakamu) membalas ucapan Iqbaal dengan anggukan dan senyuman manis. Senyuman itu membuat Iqbaal terdiam tak berkutik, ia terus memandangi senyum yang indah itu. Oh astaga! Kenapa Iqbaal jadi seperti ini? Padahalkan dirinya sudah memiliki Bella

FailureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang