Steffi dan Bastian saling lirik dan menahan tawanya. Alis (namakamu) bertaut. Tak mengerti
“Karel udah nyium lo hari ini?” tanya Steffi dan membuat (namakamu) melemparkan 1 kentang goreng ke wajah Steffi. Steffi dan Bastian tertawa terbahak-bahak dan membuat (namakamu) menekuk wajah nya
BYUR ..
Steffi,Bastian dan (namakamu) membulatkan matanya karena melihat Karel yang berada disamping (namakamu) dengan kondisi kepala yang basah._. Mata mereka melihat kesamping Karel, ada Bella yang entah sengaja atau tidak tapi yang jelas Bella menyiram Karel dengan ice lemon tea milik nya
“eh s-sorry sorry” ujar Bella gelagapan
Steffi menahan tawanya. Sepertinya tadi Bella ingin menyiram (namakamu), tapi Karel lebih dulu berdiri –ingin duduk— disamping (namakamu) jadi yang kena adalah Karel
“issshh...” Karel mengepalkan kedua tangan nya dan menatap Bella tajam, (namakamu) yng melihat nya hanya bisa menahan tawanya. Hal ini membuat beberapa pengunjung kantin tertarik untuk melihat nya
“sorry g-gue gak sengaja. Maaf-maaf:” ucap Bella membersihkan air yang menetes dari setiap ujung rambut Karel dengan tissue
Steffi menahan tawanya
“sasaran nya adik nya, tapi malah kakak nya yang kena” celetuk Steffi dan membuat Bastian tertawa. Bella tidak menggubris nya, tangan nya masih mencoba membersihkan wajah Karel dari ice lemon tea nya
“udah-udah!” Karel menepis tangan Bella yang sibuk diwajah,baju maupun rambutnya. Bella mundur beberapa langkah dari Karel.
“lo itu bisa gak sih sehari ajah gak cari masalah!” sambung Karel penuh penekanan
“gue kan udah bilang sorry” balas Bella
“gue tahu lo itu sebenarnya mau nyiram (namakamu) kan!”
Bella terdiam. Yang dikatakan Karel memang benar
“jawab!!” bentak Karel dan membuat Bella tersentak
“diem lo! Lo gak ada hak buat bentak gue!”
PLAK
Karel memberikan 1 tamparan nya pada Bella, cukup keras. Karel memang mudah terpancing emosi. Karel sebelumnya memang sudah sangat kesal dengan gadis ini. Bella terdiam, memegangi pipi kiri nya yang sakit akibat tamparan Karel. Tidak ada Iqbaal yang membela nya, karena Iqbaal tidak ada dikantin. Semua pegunjung kantin terkaget dibuat nya
Karel menuding kan telunjuk nya pada Bella
“lo itu...“ikut gue, bersihin penampilan lo” (namakamu) menarik tangan Karel kuat untuk segera pergi meninggalkan kantin. Ia tahu jika semua ini dibiarkan, Karel akan memberikan 1 tamparan keras nya pada Bella ‘lagi’
“lo diselametin sama (namakamu)!” bisik tajam Steffi saat melintasi Bella
Bella menatap punggung (namakamu) tajam yang akhrinya menghilang ditikungan koridor. Bella menghentakan kaki nya kesal dan pergi meninggalkan kantin, diikuti sorakan dari beberapa pengunjung kantin
***
“hufft..” desah seorng gadis yang tengah menulis sendirian didalam kelas nya. Siapa? Siapa lagi jika bukan (namakamu). Kemana Steffi dan Bastian? Mereka sudah pulang lebih dahulu, sebenarnya mereka berniat menemani (namakamu) sampai selesai. Tapi (namakamu) menolak nya. Karel? Dia tidak ada diambang pintu kelas
Masih ada setengah catatan lagi yang harus ia salin dari papan tulis ke buku catatan nya. Suasana kelas dan sekolah yang sepi serta angin yang masuk melalui celah jendela dan pintu membuat bulu kuduk (namakamu) meremang. Ia mempercepat gerakan menulis nya. Ia harus pulang sebelum hujan melanda