NOTE: ultah Farrel-Farren itu besok. Bukan lusa. Ssh..typo lagi gueKarel tersenyum, lalu menatap adik kembar nya yang sedang terlelap diatas kasur. Karel merasa menyesal karena satu hari ini ia sudah bersikap cuek kepada Farrel dan Farren. Hati nya tersentuh saat membaca jawaban milik Farren, ya walau cara penulisan antara N dan G masih terbalik tapi Karel bisa membaca nya. Besok memang hari ulang tahun Farrel dan Farren yang ke 7 tahun. Semua sudah disiapkan. Kue,balon-balon._. hiasan,undangan,dan makanan semua sudah dipesan. Besok tinggal bi Sum yang menata nya. Orang tua (namakamu)? Mereka sibuk dengan pekerjaan kantor nya
Karel menaruh buku adik nya dimeja belajar. Berjalan keluar kamar untuk menuju kerumah sakit. Menemui adik nya dan mengetahui bagaimana perkembangan nya. Dalam hati Karel selalu berbisik dan mengharapkan yang terbaik untuk adik nya.
Suara derap langkah kaki menggema disepanjang koridor rumah sakit yang terlihat sepi ini. Hanya ada beberapa perawat yang lewat. Kaki Karel mengayun menuju ruang dimana (namakamu) dirawat. Ya (namakamu) telah dipindahkan ke ruang rawat._. dan Bastian telah memberitahu dilantai dan nomor berapa ruangan (namakamu)
Disetiap langkahan kaki Karel, hati nya selalu berbisik semoga (namakamu) sudah sadar.
CLEK
Karel membuka salah satu pintu ruang rawat yang terletak dilantai 3 rumah sakit ini. Langkah Karel sempat terhenti saat diambang pintu karena terkejut. Ia melihat seorang perempuan tengah duduk menyandarkan tubuh nya pada ranjang rumah sakit, dengan kening yang diperban. Gadis itu tengah mengobrol dengan seorang pria yang duduk tepat disebelah ranjang nya. Iqbaal. Karel tersenyum, (namakamu) sudah sadar
Kaki Karel mengayun menghampiri (namakamu). (namakamu) tersenyum manis. Ini sebuah keajaiban bukan? Tadi Bastian berkata bahwa (namakamu) belum sadar, dan sekarang Karel melihat (namakamu) tengah mengobrol dengan Iqbaal
“Bastian dan Steffi kemana, Baal?” tanya Karel berdiri disamping (namakamu)
Iqbaal tidak segera menjawab
“Bastian nganterin Steffi pulang. Gak tahu deh Bastian bakal balik lagi atau enggak” Karel membalas jawaban Iqbaal dengan sebuah anggukan pelan. Matanya beralih pada (namakamu) yang tengah tersenyum manis pada nya.Iqbaal bangkit dari kursi nya dan menghempaskan tubuh nya pada kursi sofa yang berada sekitar 5 langkah dari ranjang (namakamu). Iqbaal memberikan Karel waktu dan tempat untuk berbicara dengan (namakamu).
“lo masih inget sama gue, ’kan?” tanya Karel berhati-hati. Takut jika adik nya mengalami amnesia yang mengakibatkan (namakamu) melupakan segala nya,termasuk Karel
(namakamu) tersenyum tipis.
“Lo Karel,’kan? Gue gak lupa kok sama lo”Karel tersenyum, sementara bola matanya masih menatap wajah (namakamu). Karel tahu senyuman manis yang diberikan (namakamu) hanya untuk menutupi kesedihan nya
“Kata dokter apa? Lo baik-baik aja, ‘kan?”
“Kata dokter gue gak apa-apa kok. Cuma butuh istirahat aja” jawab (namakamu) yakin. Karel tersenyum tipis walau sebenarnya ia ragu dengan jawaban (namakamu). Gak apa-apa? Wajah (namakamu) yang pucat dengan selang infus yang menempel dipergelangan tangan kiri nya
“Gimana kabar nya Farrel dan Farren? Besok mereka ulang tahun, ya?” tanya (namakamu) yang baru saja mengingat tanggal ulang tahu kedua adik kembar nya. Ia mencoba mengalihkan topik pembicaraan
Karel mengangguk dan menindih tangan kanan (namakamu)
“Semua udah disiapin kok. Besok tinggal ditata sama bi Sum. Tadi gue gak sengaja baca tugas Farrel dan Farren, mereka dikasih tugas tentang harapan mereka buat orang yang mereka sayang. Dan lo tahu apa jawaban mereka? Mereka pengen lo cepet sembuh. Mereka pengen lo dateng di acara ulang tahun nya besok, bahkan Farren bilang kalo lo dateng besok, potongan kue pertama ulang tahun mereka buat lo”
![](https://img.wattpad.com/cover/103782969-288-k427414.jpg)