Tiga-Belas

1.4K 52 1
                                    

Davin bersama Deandra masuk ke dalam The Riverside Villa, Villa yang di sewa Ronald di senggigi selama melakukan pertemuan dengan Klien di Lombok. Ternyata di dalam sudah ada Ronald beserta beberapa pesuruhnya, Davin sedikit menyipitkan mata ketika ia melihat sosok tak di duga ada bersama Ronald. "Nyonya Elisa" ucap Davin pelan.

"Hey selamat datang Davin Adiwijaya" Ronald segera bangun dari duduk nya ketika Davin muncul, menyambut Davin dengan riuh, Elisa ikut bangun dari duduknya, mengulurkan tangan untuk bersamalan dengan senyum ramahnya pada Davin.

"Senang bertemu anda lagi Tuan Andalusia Junior" ucap Elisa ketika mereka bersalaman, Davin hanya tersenyum tipis.

"Waw siapa ini? Gadis cantik" ucap Elisa sembari ternyum ke arah Deandra, Deandra hanya membalas senyum dengan penuh kecanggungan nya.

"Dia adalah wanita yang akan menemani saya selama di Lombok Nyonya Elisa" Ronald yang menjawab dengan penuh semangat sembari memperhatikan Deandra dengan tatapan tajam penuh maksud.

"Oh ya?Waw anda hebat Tuan, siapa Namanya?" Tanya Elisa.

"Siapa namanya Davin?" Tanya Ronald pada Davin.

"Deandra, Deandra Renya" ucap Davin.

Deandra hanya terdiam, ia sedikit takut dan tak percaya diri, ternyata Roy bukan lah orang biasa, ia adalah pengusaha, bagaimana caranya nanti ia akan melayani seorang pengusaha besar?

"Sepertinya saya harus kembali ke Resort saya, senang bertemu kalian" Elisa meraih Tas yang terletak di sofa, lalu pergi dengan senyuman nya, Ronald membalas senyum Elisa penuh maksud, Davin hanya memperhatikan mereka diam diam.

Setelah Elisa pergi, Ronald memberi isyarat kepada beberapa pesuruhnya agar segera meninggalkan mereka bertiga, mereka pun pergi kini hanya tersisa Ronald, Davin dan Deandra saja diruang tengah yang sangat megah itu.

Ronald tersenyum dengan tatapan menjelajah pada tubuh dan wajah Deandra, Deandra memegang lengan Davin secara tiba tiba begitu Ronald menatap nya dengan tatapan tak biasa, Davin melirik genggaman kedua tangan Deandra pada lengan nya, sepertinya Deandra takut, Ronald mendekat kearah Deandra membuat Deandra sedikit berlindung di belakang Davin.

"Deandra" ucap Davin pelan yang melihat tingkah Deandra, Deandra mengerti maksud Davin, ia melangkah sedikit untuk berdiri disamping Davin, genggaman tangan nya pada lengan Davin ia lepas dengan ragu.

"Deandra Renya? Nama yang cantik secantik orangnya" Ucap Ronald, Ronald kemudian mendekat kearah Deandra semakin mendekat dan sangat dekat, memegang rambut Deandra kemudian tangan itu masuk kedalam rambut Deandra, mengelus leher bagian samping kiri Deandra dengan perlahan, Deandra menggelinjang geli, ia hampir mengelak kalau saja ia tak ingat tugas yang akan ia lakukan, Davin melihat wajah Deandra yang di selimuti rasa takut, wajah cantik itu pucat pasi.

"Kita akan bersenang senang disini sayang" Ronald berbisik pelan pada telinga Deandra, bibirnya nyaris menyentuh telinga Deandra, Deandra berusaha mengelak namun apa daya.

Ronald tersenyum puas ke arah Davin, Davin hanya menyunggingkan senyum tipis pada Ronald. "Thanks buat si Sexy ini Dav".

"Lo bisa balik ke Jakarta malam ini, biar dia sama gue"

Deandra segera menoleh ke arah Davin ketika Ronald berkata seperti itu, tatapan Deandra seperti memohon pada Davin agar Davin tak meninggalkan nya bersama Roy, sungguh Deandra merasa sangat takut pada Roy, tatapan Roy pada tubuhnya lebih berbahaya dan lebih mengerikan dari kumpulan mata anak anak Teknik, Roy lebih berbahaya dari Davin, ya Deandra dapat melihat itu, Roy sangat buas, Roy bukan laki laki biasa, Roy tipikal laki laki yang sangat haus perempuan. Namun Deandra sadar, takdirnya bersama laki laki seperti Roy, Deandra ingin menangis, ia takut, sungguh sangat takut.

Deandra dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang