Tiga-Empat

1K 32 0
                                    

Davin duduk pada sofa yang tersedia, menikmati secangkir kopi mengepul bersama Ayahnya dan juga kakaknya, ya, kali ini mereka santai, tidak seperti biasanya yang selalu berkutit pada urusan pekerjaan, sangat jarang keluarga kecil itu berkumpul pada waktu senggang.

"Dia pacar kamu?" Tanya Bram setelah menyeruput kopi nya.

"Pacar atau bukan itu bukan urusan ayah kan?" Jawab Davin.

Roy tersenyum heran "elo ya ditanya baik baik malah jawab kaya gitu"

"Emang ada yang salah sama jawaban gue? Ayah aja biasa aja, kenapa lo yang sewot?" Nada bicara Davin terlontar tak santai, entah mengapa ia sangat mudah emosi kepada Roy.

"Sudah! Terserah kamu Davin, tapi ayah minta sama kamu fokus pada tanggung jawab sama apa yang ayah perintahkan"

Davin menghela nafas "okey,semua mudah diatur ayah" jawab Davin meyakinkan.

"Roy, jangan lupa minggu depan ada pertemuan dengan perusaan asing, ini proyek besar kita, siapkan semuanya"

"Baik" Roy mengangguk sebelum Bram meninggalkan kedua anak nya untuk masuk kedalam kamar.

"Siapin semuanya yang bener, sekalian tuh bikin proyek rumah sakit jiwa buat lo" Ceplos Davin pada Roy dengan nada sedikit kesal.

"Dasar autis!" Ceplos Roy ketika Davin beranjak dan pergi meninggalkan nya sendiri, memang adik nya itu selalu melakukan atau mengucapkan kalimat kalimat aneh pada dirinya, entah lah sejak dewasa mereka kini tak seakrab dulu, Jarak mereka kini semakin terlihat, tak seperti masa kecil yang saling memeluk erat bagaimana pun kondisi mereka.

》》》

"Deandra Deandra main yuk" teriak Davin ketika masuk kedalam rumah Deandra, memanggil Deandra dengan laga khas anak anak yang sedang mengajak teman nya untuk bermain.

Lalu laki laki itu duduk diatas sofa pada ruang tengah, menyadarkan tubuhnya dengan selesah lalu menekan tombol on pada remote TV. Gayanya terlihat begitu santai, ini hari minggu, dimana mereka terbebas dari mata kuliah mata kuliah yang menyebalkan, masih pukul 7 pagi, namun laki laki itu sudah berada di dalam rumah pacarnya, padahal belum ada planing ingin kemana.

"Ngapain kamu kesini?pagi pagi udah bertamu" Ledek Deandra degan nada yang dibuat menyebalkan begitu ia menghampiri laki laki itu, rambutnya masih ia gulung dengan handuk, wajahnya terlihat begitu segar, dengan kaus polos berwarna softpink serta celana legging hitam 3/4. Deandra ikut duduk bergabung disebelah Davin dengan jarak setengah meter.

"Wih seger amat bu, abis mandi nih" ledek Davin.

"Seger dong, pasti kamu kesini belum mandi kan? Dan mau numpang mandi pasti" gurau Deandra.

"Iya nih, dirumah belum bayar air sama listrik" timpal Davin.

"Bibir kamu warna nya sexy ya, pink seger gitu gak pake polesan apa apa"

"Uhh my fav lips strawberry" lanjut Davin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Deandra dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang