Putar audionya sembari membaca dan rasakan bedanya 😊😊 happy reading !!!Deandra membuka pintu rumah nya dengan perlahan, tubuhnya sudah terasa lelah, bathub berisi air hangat dan kasur empuk sudah terbayang bayang dikepalanya, apalagi ditambah coklat panas yang menghangatkan tubuhnya dikala hujan deras seperti ini. Pukul setengah 12 malam, Genta sudah meluncur pergi dari halaman rumahnya bersama mobil yang dibawa setelah mengantar Deandra pulang.
Deandra masuk dan mulai menyalakan lampu ruang tengah, dan siapa itu? Sesosok laki laki tengah duduk bersandar pada sofa, laki laki itu tertidur, jaket hitamnya tersampir di sofa, di meja hadapan laki laki itu ada 2 cangkir minuman yanh ntah apa itu isinya. Deandra mendekat perlahan dan duduk disisi laki laki yang tengah tertidur itu.
"Kamu udah pulang?" laki laki itu bersuara namun masih dalam posisi memejamkan mata ketika Deandra sudah duduk disampingnya, ia fikir laki laki itu tertidur.
"Aku fikir kamu tidur" ucap Deandra.
Laki laki itu -Davin- segera menegakan tubuhnya dan tersenyum. Deandra masih belum mengerti, Davin berada dirumahnya, ini bukan mimpi kan?
"Ternyata kamu masih suka naro kunci ditempat biasa ya ketika kamu pergi"
Deandra tersenyum tipis lalu menunduk.
Deandra masih selalu berharap kalau Davin akan mengunjungi rumahnya, dan ternyata malam ini semua itu benar benar terjadi."Aku kangen sama kamu" ucap Davin. Suasana dirumah ini sangat hening, hanya ada suara hujan yang samar terdengar dari luar sana.
"Kenapa kamu gak ngehubungin aku dulu kalau kamu kesini, aku bisa pulang cepet tadi dan buatin pasta kesukaan kamu"
Davin menoleh ke arah Deandra dan tersenyum lalu menarik tangan Deandra diatas pahanya dan digenggam tangan itu.
"Aku sengaja gak bawa handphone, handphone aku tinggal dirumah, aku lagi gak mau ada yang ganggu disaat aku lagi berdua sama kamu kaya gini, karna buat berduaan sama kamu sekarang itu sulit"
Deandra masih merasa tidak percaya, Davin kembali lagi untuk nya pada malam ini, ia rindu dan benar benar sangat rindu laki laki itu.
"Gimana sama Novia? Bukan nya kamu besok mau ke pantai?" Tanya Deandra khawatir.
"De, untuk saat ini gak usah nyebut atau inget inget dia dulu ya, aku lagi pengen berdua sama kamu, besok aku emang bakal pergi ke Lombok sama dia tapi aku bakal habisin waktu aku malam ini buat kamu"
'Lombok?' Fikir Deandra, Davin akan mengajak Novia ke Lombok? Lombok adalah tempat dimana dirinya dan Davin pertama kali bisa dekat, Lombok adalah tempat yang menjadi saksi perjalanan mereka, semua berawal dari Lombok hingga mereka bisa bersama seperti ini.
"Oh iya, aku buatin kamu coklat panas tadi, tapi kayanya udah dingin"
Davin menunjukan cangkir diatas meja, ternyata itu adalah coklat panas yang sengaja Davin buat untuk diminum bersama.
Deandra tersenyum melihat cangkir itu "makasih ya"
"Gimana kalo kita begadang malam ini?" Ide gila melintas diotak Davin, untuk menghabiskan malam bersama dengan Deandra agar waktu tidak terasa cepat.
Deandra yang semula lelah dan mengantuk, kini semua itu telah hilang karna ada Davin dirumahnya, ia tak ingin Davin segera pergi, ia tak ingin waktu berjalan terlalu cepat dan memisahkan ia dengan Davin lagi.
Deandra memeluk Davin dengan erat, kepalanya ia sandarkan pada dada bidang Davin, tangan Deandra melingkar dengan erat, Deandra terdiam, ia sedang merasakan hangatnya tubuh Davin, ia merasa sangat nyaman ketika bersandar pada tubuh itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra dan Waktu
General Fiction[COMPLETED] Bagaimana jika kita mengagumi seorang Laki laki dingin yang selalu berbuat sesuka hatinya? Itu yang Deandra rasakan ketika ia mulai mengagumi seorang putra billionaire berotak cerdas, bukan idola kampus namun tak sedikit wanita yang akan...