Dua-Dua

1.1K 40 1
                                    

Pagi hari yang sungguh indah, sinar matahari yang bercahaya namun tak terik, kicauan burung yang bernyanyi di atas dahan pepohonan menambah kegembiaraan suasana pagi ini.

"Eky!!" Panggil Erina heboh.

"Apaan?" Tanya Eky yang sedang serius dengan game online yang sedang ia mainkan.

"Gue mau nanya sesuatu nih sama lo" Erina masih dengan gaya hebohnya.

"Hemm" Eky hanya bergumam, tak terlalu menanggapi ucapan Erina, karna ia sedang sibuk dengan game yang sedang ia mainkan.

"Nengok kegue dulu" Erina mengoyak ngoyak lengan Eky, membuat Eky kewalahan memainkan game nya.

"Apaan sih? Sebentar dulu, ntar gue kalah nih" Ucap Eky kewalahan.

"Eky!!!!!!" Teriak Erina kesal masih sambil mengoyak ngoyak lengan Eky.

"Hellowww Erinnnn bisa gak sih gak usah riweh gitu?" Ujar Millen dengan gaya khasnya yang sedang duduk di kursi hadapan Eky. Kelas masih sepi hanya baru dihuni oleh 5 orang termasuk mereka bertiga.

"Hellowww Millenn suka suka gue dong!!" Erina mengikuti gaya bicara Millen dengan sebal.

"Btw alis lo mencong" lanjut Erina, membuat Millen agak heboh meraih kaca.

Millen hanya mendengus sebal lalu melanjutkan aktivitas melukis alis nya.

"Ekyyy lo nengok dulu dong!!" Erina mengoyak lengan Eky agak keras.

"Shittt!!!!" Ujar Eky kesal.

"Yah tuh kan kalah" ucapnya memelas, Erina meringis tidak enak sembari mengangkat kedua tangan nya.

"Gara gara elo nih" seru Eky geregetan kepada Erina.

"Hehe sorry gak bermaksud sumpah"

"Lo mau nanya apaan? Cepetan gue mau ngelanjutin ngegame lagi nih tanpa lo rusuhin" Eky sudah sangat malas sebenarnya, akibat ulah Erina yang menggangu aktivitasnya.

"Sutt pelan pelan ada Millen" ucap Erina berbisik.

"Millen lo keluar dulu dah" Eky mengoyakan kursi Millen.

"Apaan sih" dengus Millen Kesal.

"Eh Len lo gak ke fakultas Psikolog? Biasanya jam segini dosen dosen di sana lagi free" Eky mencari akal untuk mengelabui Millen agar ia segera pergi dari ruangan itu.

"Ahh ide lo bagus juga" Millen segera merapikan peralatan make up nya ke dalam tas.

"Gue udah cantik belum?" Millen membuka roll pada poni nya dan membenahi rambutnya.

"Udah kok Millen" ucap Erina ramah.

"Alis nya gimana?" Tanya Millen lagi.

"Behh mantep banget udah" Eky mengacungkan kedua jempolnya .

"Okay byee!!" Millen berlari dengan semangat keluar dari kelas.

"Yee tebir!!!" Eky mengejek Millen setelah Millen sudah hilang dari pandangan mereka.

"Bukan nya gebetan lo ky? Hehe" Erina terkekeh pelan.

"Sembarangan!!"

"Yaudah cepetan mau nanya apaan?"

"Emang bener ya? Waktu itu Davin ke Lombok sama Deandra?" Erina berbicara langsung to the point.

Eky mengangguk " iya emang kenapa?"

Mulut Erina seketika membuka dengan lebar, matanya melotot, tak percaya.

"Serius ky?" Erina dengan gaya keponya.

Deandra dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang