"Makasih"
Deandra tersenyum simpul memandang Davin, Mobil Davin sudah berhenti tepat di depan rumah Deandra, mereka sudah sampai di Jakarta.
Davin hanya membalas senyum Deandra, tak berkomentar apapun untuk membalas ucapan Deandra. Deandra membuka pintu untuk segera keluar dari mobil Davin. Davin ikut keluar untuk menurunkan koper milik Deandra di dalam bagasi mobilnya.
"Gue janji gue pasti bayar uang lo" ucap Deandra setelah meraih kopernya dari tangan Davin. Davin hanya tersenyum mendengar ucapan Deandra.
"Gue cabut" ucap Davin lalu kembali masuk ke dalam mobilnya. Tak ingin berbasa basi lebih lama bersama Deandra.
Davin melajukan mobilnya, meninggalkan pekarangan rumah Deandra, Deandra hanya menatap kepergian mobil itu yang semakin menjauh."Makasih, makasih karna udah ngijinin gue buat deket sama lo walaupun sebentar dan setelah ini semua berjalan normal kaya dulu,gue yang susah deket sama lo"
Ucap Deandra, bibirnya ia paksakan untuk tersenyum getir. Anggap saja ini semua hanyalah sebuah mimpi, mimpi indah yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.
Mencintai Davin ternyata tak semudah mencintai orang lain, banyak teka teki dalam diri Davin, banyak masalah juga jika ingin dekat dengan Davin. Dekat dengan Davin itu sepeti mendekat kedalam jurang kematian.
Davin, si laki laki dingin yang tidak peduli akan cinta.
》》》
Novia berjalan dengan semangat, senyum sumringah selalu menyungging di bibir yang terpoles lipstick Wardah nomor 08. Rambut coklat ombre nya menjuntai bebas dengan indah, penampilan nya selalu sempurna dengan pakaian stylish yang melekat sangat terlihat indah ditubuh nya. Novia wanita paling cantik dan seorang Fashionista, ia tak akan membiarkan dirinya tak terlihat menarik walau hanya sedetik saja, didalam tas nya selalu tersedia make up yang sesekali ia poleskan kembali ketika ia merasa ada yang kurang, setiap 10 menit sekali ia selalu bercermin untuk memastikan bahwa wajahnya baik baik saja.
Perawatan yang ia lakukan tentu sangat maksimal untuk tubuh nya, kulitnya tak sedikitpun ada goresan atau bekas luka, untuk olahraga atau yoga ia lakukan 2 kali seminggu pada waktu pagi atau malam hari.
Novia menghentikan langkahnya begitu sudah sampai di depan pintu rumah seseorang, rumah megah yang terletak dikawasan komplek perumahan elite. Novia menarik nafas untuk mengatur degup jantung nya, kantong plastik putih berisi makanan sudah ia pegang dengan hati hati.
kemudian ia mengetuk pintu itu dengan semangat, tak memerlukan waktu lama setelah 3 ketukan yang ia lakukan ada suara seseorang sedang membuka pintu itu.
"Haii selamat pagi my Bunny" Sapaan sumringah Novia lakukan dengan semangat. Sementara seseorang yang membuka pintu itu terlihat baru terbangun dari tidurnya, dilihat dari wajah kantuk dan mata yang sepenuhnya belum terbuka, itu Arga, laki laki pujaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deandra dan Waktu
Fiksi Umum[COMPLETED] Bagaimana jika kita mengagumi seorang Laki laki dingin yang selalu berbuat sesuka hatinya? Itu yang Deandra rasakan ketika ia mulai mengagumi seorang putra billionaire berotak cerdas, bukan idola kampus namun tak sedikit wanita yang akan...