Davin Nicholas

2.9K 80 4
                                    

Lelaki itu biasa di panggil Davin bernama lengkap Davin Nicholas Adiwijaya adalah putra bungsu dari 2 bersaudara dari Bram Adiwijaya pemilik Andalusia Group sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Kontruksi, memiliki beberapa penanam saham serta kerja sama yang baik dari kebanyakan perusahaan besar dari dalam kota ataupun luar kota. Uang adalah teman mereka, semuanya bisa mereka dapatkan dengan uang, hanya dengan beberapa nominal saja mereka mampu membuat orang orang tunduk. Kakak nya bernama Royan Ronald Adiwijaya ikut memimpin Andalusia Group dibawah pimpinan ayah nya Bram.

Davin berjalan memasukin Bar itu, selama ia berjalan sering kali berpapasan dengan wanita wanita yang tentu nya cantik dan sexy, wanita wanita itu menyapa nya dengan senang dan tak jarang di antara mereka mengecup pipi Davin, Davin sudah terbiasa dengan itu semua, sudah dikatakan uang adalah teman setia nya, sangat mudah baginya mendapatkan wanita tanpa ia harus berusaha terlebih dahulu, ia sudah sangat terbiasa didekati oleh wanita untuk menemaninya bersenang senang dan tentu saja berujung dengan lembaran uang yang ia punya. Wanita mana yang tak tertarik padanya, usia nya muda, memiliki bentuk tubuh yang sempurna, parasnya tampan dan yang terpenting adalah ia anak pemilik Andalusia Group yang tentunya uang adalah segalanya.

"Namanya Nadine, cantik mulus sexy" Jack seorang Bartender berbisik dari belakang ketika mengetahui Davin sedang memperhatikan seorang wanita. Davin hanya menyunggingkan senyum kirinya tanpa mengalihkan pandangan nya dari sosok sexy tersebut. Wanita betubuh ideal dengan mini dress ketat hitam rambut hitam pekat yang ia curly menjuntai bebas, dengan wajah yang terkesan nakal, objek sexy itu dengan asik nya bergoyang mengikuti dentuman musik yang sedang seorang Disc Jokey mainkan.

Davin meneguk segelas Wine yang baru ia pesan pada Jack, beberapa wanita mengisyaratkanya agar ikut bergabung dengan mereka, Davin hanya menggeleng menolak tawaran tersebut, ia sedang asik menikmati objek yang sedang bergeliat indah beberapa meter dipandangan nya. "Lo mau? Biar gue yang urus Dav" ucap Jack yang melihat Davin masih memperhatikan keindahan tubuh Nadine. "Gue baru liat dia, baru ya?" Tanya Davin tanpa mengalihkan padangan nya. "Sebulan tapi jarang" Jack kembali menuangkan Wine pada gelas Davin setelah Davin mengisyaratkan nya.

》》》

Davin memasuki kelas dengan penuh peluh pada tubuh nya, hukuman baru saja ia jalankan pada hari pertama, keringat menetes dipelipisnya ia menarik nafas lega karna pada akhirnya ia dapat merasakan sejuknya AC didalam ruangan kelasnya. Ia memilih duduk dibanding mempedulikan mereka yang sedang memperhatikan nya sembari menahan tawa.

"Lo abis mandi Dav? Seger bener kek nya" ucap Genji lebih terkesan meledek, Davin hanya memandang teman nya itu sejenak lalu mengalihkan pandangan nya masa bodo sembari mengibas ngibaskan bagian leher baju depan yang sedang ia kenakan.

"Maraton dimane lo Dav? Juara kaga?" Dion ikut meledek Davin sembari terkekeh berdua dengan Genji. Davin masih diam masa bodo dengan apa yang mereka kata kan.

" berarti lo masih 6 kali lagi Dav, eh tapi sabtu minggu libur" Genji menghitung hari dengan jari jari nya.

"Bacod lo ya berdua bisa diem gak si?!!" Bentak Davin dengan keras karna sudah kesal dengan kedua teman nya yang banyak bicara. Bentakan yang cukup keras mampu membuat sebagian penghuni kelas menoleh kearah Davin termasuk juga dengan Deandra, Deandra yang semula sedang serius dengan novelnya pada akhirnya menoleh berkat ulah suara yang berhasil mengagetkan nya, Deandra hanya memandang Davin yang sedang memasang wajah kesal nya, seperti itu ternyata wajah Davin ketika sedang marah. Pandangan nya memang selalu dingin, ditambah pada saat ini Davin sedang marah.

'Mensyukuri nikmat Tuhan salah satunya adalah menikmati pandangan yang indah'

Deandra hanya menggeleng memperhatikan Davin memarahi kedua teman nya yang kemudian ia kembali fokus menikmati bacaan novel nya. Ini yang namanya cinta?tanpa melihat terlebih dahulu apa yang ada dalam dirinya, pesona apa yang ia miliki dan bagaimana cara ia menanggapi persoalan yang akan terjadi selanjutnya. Seperti terjun bebas tanpa pengaman apapun dan tanpa tau dibawah itu lembah duri atau lautan mutiara.

Deandra dan WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang