Maxi POV
Meeting akhirnya berlangsung setelah manusia brengsek itu datang. Aku benar-benar jengah sebenarnya menghadapi lelaki brengsek disampingku saat ini.
Perusahaan Blitza adalah perusahaan dibidang majalah fashion dan butik terbesar di Asia. Kerja sama ini sudah dijalin semenjak Papaku menjadikan perusahaannya sebagai bagian dari perusahaan Papaku. Kalau saja dia bukan klien penting Papaku, aku akan memutuskan kerja sama ini sekarang juga. Sialan!
Rapat kami langsungkan, tapi belum apa-apa, lelaki ini sudah ingin berbuat licik.
"Tuan Hernandez, sepertinya pemasukan saham kami menurun semenjak bulan kemarin. Model-model yang didatangkan oleh perusahaan Anda menurunkan pamor fashion perusahaan saya. Sepertinya kerugian yang harus kami terima tidak sebanding dengan kontrak kerja sama yang sedang saya baca saat ini." Ucapnya enteng.
"Bagian mananya yang tidak sesuai? Sesuai dengan laporan yang saya baca, persentase pemasukan majalah Anda menurun bukan atas kesalahan dari model kami tapi dari kelalaian penerbitan dan pengiriman kepemasok Anda. Apa yang harus kami tanggung dari kelalaian Anda sendiri?" Tanyaku dingin. Dia masih bisa berdalih.
"Sebenarnya keterlambatan pengiriman dan kesalahan percetakan itu terjadi karena kami sedang berusaha mengganti model yang anda kirim dengan model kami di last minute yang kami punya. Dan kami baru melakukannya setelah menyadari kalau model dari Anda terlalu membosankan dan tidak cocok dengan apa yang saya inginkan. Sepertinya perjanjian ini bisa kita revisi lagi. Saya ingin kerugian itu ditanggung oleh Anda." Jawabnya santai. Aku dan Ara geram sedangkan Anna mengernyit. Ia mulai mengangkat suara.
"Tidak bisa begitu Tuan Blitza. Disurat perjanjian yang lama menyatakan kalau kerugian akan ditanggung oleh Perusahaan Hernandez apabila terjadi kesalahan yang menyangkut dengan model dan kerusakan properti yang membuat kerugian besar akibat dari sistem dan kinerja dari model-model yang dikeluarkan oleh perusahaan Hernandez. Dan juga pada saat Anda mengganti model dari perusahaan kami, Anda tidak melakukan konfirmasi pertama sehingga ketidak tahuan kami akan proses ulang pemotretan menjadi penghambat untuk Tuan Maxi mengetahui permasalahan Anda. Bukankah diperjanjian lama juga tertera, tuntutan dan keluhan wajib disampaikan secara rapat dan atau non rapat? Ini bukan hanya masalah kerugian Tuan, tapi juga menyangkut kredibilitas kerja sama antara kedua perusahaan. Tindakan Anda sangat terlihat ingin menjatuhkan reputasi perusahaan kami yang terkenal tidak pernah bermain-main dengan apa yang sudah tertera didalam kontrak." Jawab Anna panjang lebar menyentak kami bertiga.
Aku menganga mendengar penjelasan Anna yang benar-benar membungkam lelaki brengsek bernama Steven Blitza yang duduk disampingku. Steven terlihat gusar dan salah tingkah mendengar pemaparan dari Anna. Aku dan Ara menyeringai, senang dengan ketegasan dan kelafalan Anna pada berkas perjanjian lama dan baru.
'Dia cerdas. Aku suka wanita cerdas.' Batinku.
"Baiklah. Mari kita tanda tangani surat perjanjian ini. Tapi...siapa wanita cantik yang baru saja aku sadari keberadaannya ini?" Tanya Steven sambil menatap Anna dengan mata laparnya.
Seketika perutku bergejolak dan dadaku terasa bergemuruh melihat tatapannya pada Anna. Ingin rasanya aku meremukkan wajah sok play boy nya dan mengeluarkan matanya dari lubangnya saat ini juga. Tapi...kenapa aku bisa semarah ini?
"Terima kasih sebelumnya. Saya hanya sekertaris Nona Araxi. Anda tidak perlu menyanjung saya seperti itu Tuan." Jawab Anna biasa saja tanpa ada kesan senang atau genit dari nada suaranya.
Aku senang melihat tanggapan Anna akan sanjungan dari lelaki ini dan aku semakin yakin dia wanita yang berbeda. Tidak seperti wanita murahan diluar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert POSSESIVE Sexy ICE KING
RomanceDia Sexy dimata semua wanita... Dia tampan walau tanpa senyuman.. Dia selalu kejam tapi menggairahkan.. Tapi...apa dia normal?? Dia yang selalu tampak dingin sekarang berubah lembut dan hangat padaku. Dia yang ditakuti banyak orang sekarang selalu m...