Maxi datang kekantor cukup siang hari ini. Untuk pertama kalinya ia bangun lebih dari jam 7 pagi. Ia tahu kalau tubuhnya kelelahan karena selama di Canada ia selalu tidur tidak lebih dari 4 jam dan saat pertama kali tidur dikamarnya ia tertidur hingga hampir 10 jam.
Saat Maxi naik kelantai tempat ruangannya berada, ia sempat mencari Anna kemeja kerjanya tapi nihil. Anna tidak ada disana, lalu ia masuk ke ruangan Ara, juga nihil. Ia tahu, Anna pasti sedang menemani Ara meeting bersamanya.
Maxi memasuki ruangannya setelah berpesan kepada sekertarisnya kalau Ara kembali ia harus segera diberitahu.
Selang 1 jam, tepat saat makan siang sekertarisnya memberitahukan kalau Ara sudah kembali keruangannya. Maxi bergegas keluar dari ruangannya dan melangkah cepat ke meja kerja Anna. Ia menghentikan langkahnya saat melihat Anna, Ara dan Zac sedang berbincang.
Saat Ara melangkah pergi bersama Zac barulah Maxi melangkah pelan dan berdiri di belakang Anna yang sedang menatap punggung Ara.
"Waah..ternyata Nona Araxi cantik kalau lagi senyum. Cantik banget malah. Semoga senyum Nona Ara tidak pernah pudar dari wajahnya." Ucap Anna yang didengar jelas oleh Maxi.
Maxi tersenyum mendengar doa Anna untuk adiknya. Ia merasa hatinya menghangat saat mendengar suara Anna ditelinganya. Ia benar-benar merindukan segalanya dari Anna.
"EKHEM!" Dehem Maxi keras mengagetkan Anna.
"Aak...Astaga Tuan! Sejak kapan anda berdiri disana?" Tanya Anna membentak.
Anna terbelalak dan wajahnya seketika memucat menyadari siapa yang ada dihadapannya. Jantung Anna terpompa cepat saat menyadari Maxi berdiri tegak didepannya sambil menatapnya tajam.
'Dia kembali? Astaga aku sangat merindukannya. Tapi kenapa tatapannya setajam itu saat menatapku?' Batin Anna.
"Kemana adikku?" Tanya Maxi dingin.
Anna takut mendengar nada suara Maxi yang dingin seperti itu. Ia langsung menunduk untuk menyembunyikan ketakutannya.
"Nona sedang pergi makan siang dengan suaminya Tuan." Ucap Anna berusaha tenang.
"Kenapa menunduk? Angkat kepalamu dan tatap aku." Ucap Maxi dingin.
Anna mengangkat kepalanya ragu. Ia mengangkat kepalanya dengan mata tertutup rapat karena takut melihat wajah dingin Maxi.
'Sial! Aku benar-venae merindukannya. Dia menggemaskan sekali.' Batin Maxi.
"Maaf Tuan. Saya tidak bermaksud membentak Tuan. Saya cuma kag-" Ucapan Anna terpotong karena sesuatu yang hangat dan kenyal menempel dibibirnya.
Anna terbelalak saat ia membuka matanya. Ia melihat wajah Maxi menempel di wajahnya. Ia merasakan basah, hangat dan nikmat dibibirnya. Seakan terhipnotis Anna hanya diam tak bergerak.
Maxi sudah tidak bisa menahan gejolak perasaannya terhadap Anna. Saat Anna memejamkan matanya ia melangkah cepat kesamping Anna dan langsung membungkam bibir Anna dengan bibirnya. Ia melumat ganas bibir pink Anna seakan menyalurkan semua kerinduan dan kegundahannya kepada Anna.
Maxi melumat, mengulum dan mengigiti bibir Anna penuh hasrat. Ia baru menghentikan ciuman panasnya saat ia merasa puas dan merasakan nafas Anna tersengal.
Maxi menatap mata Anna lembut. Ia membelai pipi Anna dan mengecup pipi merona itu singkat.
"Aku merindukanmu Sayang. Dan kali ini kau akan menjadi milikku. Hanya milikku seutuhnya. Aku yakin aku tidak akan pernah melepaskanmu, selamanya Anna." Ucap Maxi dingin sebelum mengecup singkat bibir pink bengkak Anna dan melangkah pergi meninggalkan Anna yang mematung ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert POSSESIVE Sexy ICE KING
RomanceDia Sexy dimata semua wanita... Dia tampan walau tanpa senyuman.. Dia selalu kejam tapi menggairahkan.. Tapi...apa dia normal?? Dia yang selalu tampak dingin sekarang berubah lembut dan hangat padaku. Dia yang ditakuti banyak orang sekarang selalu m...