21.

171K 5.6K 85
                                    

Setelah acara makan siang yang menyenangkan, Anna dan rombongan kembali ke kantor sebelum berpisah dengan Tomas. Anna bertukar nomor dengan Tomas walau ia tahu Maxi tidak mengijinkannya melalui tatapan tajamnya.

Sorenya, Anna dan Maxi kembali ke apartemen dengan banyak fikiran menumpuk diotak mereka. Anna yang sedang sibuk memikirkan tentang perjodohan Maxi, sedangkan Maxi yang memikirkan tentang masa lalu Anna.

Anna selesai mandi lebih dulu lalu disusul Maxi. Sedari tadi suasana apartemen Anna hening dan senyap tidak seperti biasanya. Biasanya Maxi akan mesum dan Anna akan mengomel karena kemesuman Maxi.

Anna sedang memasak makan malam untuknya dan Maxi. Ia memasak dengan tenang saat dengan nakalnya Maxi memeluk Anna dari belakang dengan tangan yang sudah masuk kedalam kaos Anna. Anna yang sudah terbiasa dengan kenakalan Maxi hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Kok tumben nggak ngomel, Yank?" Tanya Maxi heran sambil mengelus lembut perut rata Anna.

"Males! Diomelin ampe mulutku berbusa juga besok-besok dilakuin lagi." Gerutu Anna yang membuat Maxi terkekeh.

Maxi menumpukan pipinya di pundak Anna dengan wajah menghadap kewajah Anna. Ia menatap lekat wajah Anna dari samping. Ia menciumi pipi Anna dengan sayang sebelum menenggelamkan wajahnya dileher Anna.

"Kamu kenapa sih, hm? Kayaknya lagi banyak fikiran." Tanya Anna dengan mata yang masih fokus pada wajan dan masakannya.

"Aku kefikiran masa lalu kamu." Jawab Maxi dileher Anna yang membuat pergerakan Anna terhenti seketika.

Anna menoleh pada Maxi yang hanya bisa melihat rambut kekasihnya itu. Ia mengecup dalam kepala Maxi lalu kembali memasak dengan tenang.

"Kamu mau aku cerita tentang apa yang diceritain Mr. Tomas tadi?" Tanya Anna lembut.

Maxi mengangkat kepalanya dari pundak Anna masih menatap wajah Anna lekat.

"Kamu mau cerita?" Tanya Maxi tak percaya.

"Karena kamu kekasihku dan kamu adalah orang terdekatku yang baru, jadi..aku mau cerita kekamu. Nggak sedetail yang orang lain udah lihat langsung sih, yah...part pentingnya aja sih ya." Ucap Anna santai.

"Nggak apa-apa. Detailnya biar aku cari sendiri." Jawab Maxi antusias.

Anna menoleh tajam pada Maxi. Ia menyipitkan matanya membuat Maxi terkekeh.

"Dasar stalker gila." Umpat Anna malah membuat Maxi tertawa.

"Bantu aku siapin meja makan dong. Udah hampir selesai nih." Ucap Anna.

Maxi melirik masakan Anna lalu ia menganga dan berdecak kesal.

"Yank, kok sayur lagi sih? Kan makan siangku udah sayur tadi." Ucap Maxi menggerutu manja.

"Lah, makan sayur banyak-banyak kan bagus, sayank. Tadi kan sedikit sayurnya. Emang kamu fikir aku nggak perhatiin kamu makan tadi gimana, hm?" Ucap Anna. Maxi mendengus sebal.

"Ya udah, aku makan itu sayur. Tapi suapiiin.." Rengek Maxi dibalas cibiran oleh Anna.

"Idiih..badan segede kingkong gini sama sayur aja ciut. Manja banget sih! Untung sayang kalo nggak aku ulek sama sambel, baru tau rasa kamu." Omel Anna membuat Maxi terkekeh.

"Sayang aja, Yank? Nggak cinta?" Goda Maxi sambil mengambil piring dikabinet dapur.

"Nggak tahu deh. Kalau kamu lagi manis dan nurut sih aku cinta. Tapi kalau kamu lagi berulah kaya iblis yang suka seenaknya dan egois sih aku ogah." Jawab Anna santai yang disambut cubitan gemas Maxi dipipi Anna.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang