23.

161K 5.4K 212
                                    

Aku ngalah..😤😤😤😤
Aku udah up date lagi...😛😛
Aku baik kan..🤔🤔
Selamat membaca...
Semoga suka..
😄😄😄😄

●●●●●●●●●●●●●●●

Esok paginya, Anna dan Maxi bangun kesiangan karena mereka baru tidur setelah pukul 2 dini hari. Anna tertidur setelah menuntaskan rutinitas malamnya diranjang bersama Maxi karena tanpa itu Maxi tidak akan bisa tidur nyenyak.

Nathan dan Sofi dipaksa menginap oleh Anna dan Maxi, mereka tidur dikamar lain diapartemen Maxi. Anna tidak mau terjadi apa-apa kepada kedua sahabatnya itu karena pulang terlalu larut.

Anna bangun paling awal. Ia langsung mencuci muka dan menggosok gigi sebelum memasak sarapan. Untuk pertama kalinya ia bangun terlambat 30 menit dari biasanya.

Ia harus bergerak cepat sebelum orang-orang diapartemennya bangun. Ia memasakkan nasi goreng telor kacang polong untuk ketiga orang lainnya. Setelah memasak, ia membangunkan Maxi. Maxi terlihat masih mengantuk dan tidak mau bangun, lalu dengan rayuan mandi bersama, Maxi bangun dengan semangatnya.

Setelah mandi, Anna keluar bersama Maxi dengan dandanan sudah rapi siap kekantor. Ia melihat Nathan dan Sofi juga sudah mandi tapi belum berganti pakaian, masih menggunakan pakaian semalam.

"Eh, nggak ganti baju?" Tanya Anna polos.

"Somplak! Gue pulang dulu lah. Kemaren kan gue udah bilang gue pulang aja. Nggak ribet kan jadinya." Omel Sofi.

Anna menepuk jidatnya pelan lalu kembali berlari kekamarnya. Maxi terkekeh melihat kepolosan Anna. Anna kembali membawa dua setelan kantornya. Satu setel pakaiannya dan satu setel pakaian Maxi yang diharap pas dibadan Nathan.

"Sayang, pinjemin Nathan bajumu ya? Kasian mereka kalau harus pulang lagi." Ucap Anna minta ijin pada Maxi.

"Iya sayang. Kasih aja. Kasian mereka harus bolak balik." Sahut Maxi.

Anna menyerahkan pakaiannya kepada Sofi dan Nathan lalu merekapun bergegas mengganti pakaiannya.

Setelahnya, mereka sarapan bersama. Suasana sarapan yang membuat Sofi dan Nathan tercengang tentunya.

"Sayaaang...pagi-pagi udah disuguhin polong." Rengek Maxi melihat polong dinasinya.

Sofi dan Nathan menganga lebar mendengar nada rengekan dari mulut Maxi. Mereka tak menyangka Maxi bisa menjadi manja seperti itu.

"Nggak apa-apa. Itu enak, Sayang." Jawab Anna.

"Ck! Aku nggak sukaaa..." Rengek Maxi lagi.

"Makan nggak?" Ancam Anna.

"Ya udah aku makan. Tapi suapiiin.." Rengeknya lagi tak memperdulikan tatapan cengo Sofi dan Nathan.

"Iya-iya. Buka mulutnya." Jawab Anna langsung menyuapi Maxi.

Maxi sarapan dengan lahap walau terkadang meringis saat lidahnya merasakan rasa kacang yang paling dibencinya itu. Mereka makan dengan tenang lalu berangkat dengan Nathan dan Sofi yang selalu menganga melihat perubahan Maxi.

Maxi menggamit pinggang Anna sambil berjalan menuju lobby apartemen. Sikap posesif Maxi pada Anna tak lepas dari perhatian Nathan dan Sofi. Mereka terkekeh mendengar omelan Anna yang mengomel karena keposesifan Maxi.

Maxi menatap tajam setiap mata lelaki yang menatap lapar Anna. Ia bahkan tak segan-segan menghampiri lelaki yang masih menatap Anna walaupun Maxi sudah memberikan isyarat tatapan membunuh padanya.

"Sayang, aku berangkat sama Nathan dan Sofi aja ya? Nggak pake taxi." Ucap Anna saat berada di lobby apartemen.

"Loh, kok gitu?" Tanya Nathan heran.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang