8.

178K 6.7K 138
                                    

Maxi mulai mendekatkan wajahnya pada Anna. Mata Anna sempat membulat tapi entah dorongan darimana, Anna menutup matanya seakan memberikan ijin kepada Maxi untuk menciumnya.

Jantung Anna dan Maxi berdetak tak beraturan. Mereka seakan menantikan hal ini untuk terjadi. Bibir Maxi sudah berjarak kurang dari lima senti diatas bibir Anna lalu..

Tok tok tok

Seseorang mengetuk jendela mobil samping kemudi Maxi. Maxi menggeram kesal karena seketika Anna membuka matanya dan menjauhkan wajahnya dari wajah Maxi. Wajah Anna memerah membuat Maxi harus berusaha menahan diri untuk tidak menerkam Anna saat itu juga.

Maxi menoleh dan membuka kaca pintu mobilnya melihat siapa biang onar itu. Ternyata satpam kos Anna yang mengetuk jendela mobil mewah Maxi. Ia hanya menanyakan tentang kenapa Maxi parkir didepan kosan Anna.

"Ada apa?" Tanya Maxi dingin saat sudah bertatapan dengan satpam itu.

"Punten. Kenapa mas parkir disini? Ada yang mau masuk?" Tanyanya.

"Ya. Saya mengantar wanita saya dan barusan dia tertidur. Minggir." Ucap dan perintah Maxi pada satpam itu dengan nada dingin dan tatapan tajam.

Satpam itu merinding melihat tatapan Maxi yang seakan membunuhnya. Ia melangkah mundur saat Maxi membuka pintu mobilnya. Maxi keluar dan memutari mobilnya membukakan pintu untuk Anna.

Saat Anna keluar dari mobil, Maxi meraih pinggang Anna dan menuntunnya masuk ke area kos. Tapi langkah mereka terhenti karena sapaan satpam tadi.

"Oh, mbak Anna. Saya fikir siapa." Ucap satpam itu menyapa akrab Anna.

"Iya pak. Maaf saya pulang malam. Baru pulang dari acara nikahan atasan saya. Mari pak." Ucap Anna sopan sedangkan Maxi hanya mengamati pembicaraan mereka dengan wajah datar.

"Oh iya mbak. Itu pacarnya?" Tanya satpam itu lagi menyentak Anna. Anna akan menjawab tidak tapi keduluan Maxi.

"Hm. Kami masuk dulu." Jawab Maxi menggumam menandakan 'iya' bahwa dia kekasih Anna.

Anna melotot pada Maxi karena sudah berbohong kepada bapak satpam itu. Pelototan Anna tidak diperdulikan Maxi. Ia malah menarik Anna menjauh dari satpam itu dan masuk kedalam area kos Anna.

"Kenapa tadi bilang 'hm' sama satpamnya? Itu artinya apa coba? Nanti satpamnya salah paham sama saya." Ujar Anna tidak terima.

"Biarkan saja. Sudah kamu masuk, istirahat. Sudah malam. Aku pulang dulu. Sampai jumpa hari senin." Ucap Maxi lembut dan tiba-tiba mengecup kening Anna membuat Anna mematung ditempatnya. Wajah Anna memerah seketika.

'Apa-apaan laki-laki ini? Tadi pipiku, sekarang keningku. Bagian mana lagi yang bakal disosor besok-besok sama dia?' Gumam Anna dalam hati.

'Tadi aja lo hampir cium bibir sama dia didalam mobil. Untung satpam jadi penyelamat lo.' Setan batin Anna mengingatkan kejadian dimobil tadi membuat semburat pink menjalari pipinya.

Maxi langsung berbalik pergi setelah mencium kening Anna. Ia juga tidak sadar akan perbuatannya itu. Saat didalam mobil ia terus merutuki dirinya.

"Sial! Kenapa aku tidak bisa menahan diri saat didekat Anna? Kenapa aku selalu merasa tenang, nyaman dan bergairah saat bersamanya? Kenapa Anna seakan seperti magnet untuk diriku?" Umpat dan tanya Maxi pada dirinya sendiri.

Anna masuk kekamarnya dan membersihkan dirinya sebelum tidur. Begitu juga Maxi yang sesampainya dihotel tempat pernikahan Anna, ia langsung mandi air dingin kemudian mencoba untuk tidur. Malangnya bagi mereka berdua karena sekeras apapun mereka mencoba memejamkan matanya, mata mereka seakan tak mau berkompromi. Setiap mata mereka terpejam, bayangan tentang moment mereka kembali terputar dan membuat mereka resah dan entah kenapa saling merindukan.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang