27.

152K 5.1K 128
                                    

"Dia...dia orang yang kamu kenal. Dia Sergio." Ucap Anna.

"Sergio?" Tanya Maxi karena merasa tak mengenal nama Sergio.

"Sergio Blitza." Jawab Anna dingin menyentak Maxi.

"Apa? Nggak mungkin sayang. Sergio Papanya Steven?" Jawab Maxi karena tak percaya.

"Ya. Kenapa nggak mungkin? Karena dia baik? Karena dia selalu menyumbang dana kepada fakir miskin? Karena dia selalu terlihat ramah dan bersahabat?" Tanya Anna bertubi-tubi dengan nada dingin. Maxi terdiam.

Anna bangun dan melepaskan rengkuhan Maxi. Ia mengambil selimut lalu melilitkannya ketubuhnya. Ia berjalan kemeja kecil yang ada disofa setelah mengambil laptopnya. Ia menghidupkan laptopnya lalu mengetik cepat.

"Kemarilah." Perintah Anna dingin diikuti Maxi.

Maxi duduk disebelah Anna dan menganga melihat apa yang ada dilaptop Anna. Anna mengetik cepat meretas sesuatu yang tak pernah ia pelihatkan kepada siapapun sebelumnya. Semua tulisan di layar itu terlihat acak dan berkode. Anna mengetik seakan jarinya terbiasa melakukan itu.

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, Anna menggeser laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, Anna menggeser laptopnya.

"Lihat ini." Ucap Anna dingin menghadapkan laptopnya kedepan Maxi.

Maxi menganga melihat rekaman itu. Ia kaget bukan main melihat wajah Sergio Blitza dengan berkilo-kilo sabu-sabu didepannya. Sergio tampak sedang menghitung sabunya disebuah ruangan.

"Ba-bagaimana bisa kamu mendapatkan rekaman ini?" Tanya Maxi tak percaya.

"Mudah. Aku meretas IMEA cctv dan pemancarnya. Aku meretas kode cctv dan munculah. Aku menggunakan satelit angkasa jadi aku meretas kode Nasa." Ucapnya santai.

"Na-nasa? Kamu tidak ketahuan?" Tanya Maxi terbata karena terkejut.

"Tidak. Aku menyelip dan tidak ketahuan selama bertahun-tahun." Jawab Anna santai membuat Maxi menganga.

"Bagaimana bisa tidak ketahuan?" Tanyanya tak percaya.

"Hanya aku yang tahu. Kamu tahu kalau Blitza memiliki pabrik pembuatan sabu di daerah Kalimantan? Dia juga terlibat perdagangan senjata ilegal dan perdagangan manusia keluar negeri." Lanjut Anna santai.

Maxi menganga mendengar informasi itu. Ia masih mencerna semua informasi itu diotaknya. Ia seakan tak percaya, laki-laki yang terlihat baik ternyata adalah seekor serigala busuk. Sama sepertinya. Hanya saja Maxi tidak sok baik didepan umum.

"Sekarang masih percaya kalau dia baik? Bahkan aku pun juga tahu apa saja bisnismu, Max." Ujar Anna menyentak Maxi.

"Ap-apa?" Tanya Maxi kaget.

Anna menyeringai lalu menarik kembali laptopnya dan mengetik cepat lagi. Ia memberikan lagi laptopnya kehadapan Maxi yang menampilkan Maxi sedang duduk diruangannya yang ada di club dengan banyak wanita berjejer didepannya dengan tubuh setengah telanjang.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang