7.

183K 6.8K 87
                                    

Hai readers...
Judulnya aku ganti, nggak apa-apa kan?
Enakan pake yang ini soalnya...
Semoga suka dan bisa diterima..
Terima kasih support dan vomment nya.
Jangan lupa buat vote ya...
See ya...
😉😉😉😉😊😊😊😊😊

■■■■■■■■■■■■■■■

Hari ini Anna benar-benar dibuat gugup setengah mati. Semua rekan kerja di perusahaan Hernandez menganga melihat Anna dengan balutan gaun mahal pemberian Ara. Ia merasa tidak percaya diri untuk berdiri disisi Ara.

Belum lagi melihat Maxi yang tampak memukau dengan tuxedo biru tua yang membalut pas tubuhnya. Kehadiran Maxi lah yang membuat kegugupan Anna naik hingga tingkat dewa.

Sepupu Ara yang bernama Leo terus menggodanya. Merayu dan mengatakan kata-kata manis kepadanya yang membuatnya semakin gugup dan salah tingkah. Ia merasa risih dengan tatapan dan godaan orang-orang padanya. Apalagi Nathan yang tak henti-hentinya mengambil foto Anna dengan kamera HP nya.

Ekspresi orang-orang berbeda dengan Maxi, ia menatap Anna tak berkedip dengan jantung berdetak hebat. Anna terlihat seperti peri dimatanya. Ia terlihat anggun, cantik dan manis dengan gaun selutut itu. Ingin rasanya Maxi menarik Anna pergi dan mengurung dirinya dikamar hanya berdua dengannya saat ini.

Maxi menggeram tertahan saat melihat leher dan pundak Anna terpampang jelas didepan matanya saat Anna melangkah didepannya. Ia benar-benar ingin menjilat leher itu dan mengigit pundak Anna dan meninggalkan tanda kepemilikannya disana.

Tatapan Maxi kepada Anna tak lepas dari penglihatan Mamanya, Amora. Amora menyeringai melihat tatapan penuh cinta dan gairah dari mata anak tertuanya kepada Anna. Ia tahu kalau Maxi sudah benar-benar jatuh kelubang cinta dan Amora menyetujui apabila hubungan asmaranya terjalin dengan Anna.

Setelah acara pemberkatan selesai, Anna mengikuti Ara dan Zac kekamar mereka dihotel itu bersama Leo yang berjalan disampingnya. Mereka harus segera mengganti pakaiannya untuk acara resepsi di ballroom hotel milik keluarga Hernandez.

Anna baru selesai mengganti kostumnya dengan gaun miliknya dikamar Ara. Ara sedang dirias oleh beberapa orang wanita. Anna melihat wajah Ara yang terlihat kesal saat dirias. Anna pun menghampirinya.

"Anda kenapa?" Tanya Anna. Ara menoleh padanya.

"Tidak. Aku hanya kesal saja." Jawab Ara ketus. Anna mengernyit.

"Kenapa? Bukannya harusnya bahagia kalau menikah?" Tanya Anna penasaran.

"Ya. Kalau menikahi orang yang kau inginkan." Jawab Ara dingin.

"Apakah Anda membenci suami Anda?" Tanya Anna tanpa ragu. Ara menoleh tajam padanya.

"Awalnya tidak. Tapi karena satu kesalahannya, aku mulai tidak memyukainya. Mungkin kalau dia melakukannya lagi, aku akan membencinya dan mengenyahkannya." Jawab Ara dingin.

Anna kembali mengingat kalau Ara menikah karena dijodohkan. Ia tersenyum menanggapi jawaban dingin Ara.

"Anda tahu Nona? Dulu saya diberitahu oleh seseorang, jangan pernah terlalu membenci seseorang dalam hidupmu. Karena sebesar apa kau membencinya, maka sebesar itu kau akan jatuh terperosok saat mencintainya. Seberapa besar kau menjauhinya, maka nanti sebesar itu juga kau akan menginginkannya. Aku pernah membuktikan kata-kata itu." Ucap Anna sambil menerawang. Ara mengernyit.

"Apa maksud ucapanmu?" Tanya Ara dingin.

"Maksud saya...Jangan pernah membenci suamimu Nona. Kalau Anda tidak mau jatuh cinta padanya. Karena cinta dan benci ada diantara garis yang sangaaat tipis. Anggap dia sebagai temanmu bukan musuhmu kalau anda tidak mau jatuh kepadanya. Itu saranku." Jawab Anna serius. Ara mengangguk.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang