Paginya, Anna bangun dengan semangat 45. Ia membangunkan semua sahabatnya dipukul 5 pagi. Ia mandi cukup lama. Tanpa diketahui oleh Maxi, Anna meminta Emma membawakan hadiah yang akan ia pakai untuk malam pengantinya nanti. Hadiah yang ia janjikan untuk Maxi.
Pukul setengah 7 pagi, para Mama masuk kekamar para wanita untuk membawakan gaun pengantin juga gaun untuk para pengapitnya. Para Mama dibantu oleh beberapa pengawal Maxi. Para Mama senang melihat para wanita sudah mandi dan siap untuk dirias.
"Waaah...kalian sudah siap rupanya. Ini baru Mama suka. Nggak kaya pasangan kalian itu. Diseret dulu kekamar mandi baru mau bangun." Gerutu Amora kesal karena sebelum memasuki kamar wanita, ia memasuki villa para pria dimana mereka belum ada satupun yang bangun.
Para wanita cekikikan mendengar gerutuan Amora. Mereka tahu bagaimana tingkah pasangan mereka saat pagi hari. Sangat susah dibangunkan.
"Emang begitu, Ma. Kalau nyuruh mereka bangun pagi harus pakai taktik. Kalau nggak gitu, jangan harap mereka mau bangun." Sahut Bella dibalas anggukan sahabatnya yang lain.
"Kalian aja yang terlalu manjain mereka. Ya sudah. Kalian didandanin dulu. Mama mau cek pasangan kalian itu. Awas aja mereka pada molor lagi." Ucap Amora lalu beranjak keluar villa para wanita.
Setelah 1 jam berhias diri, Anna memakai gaun pengantinnya. Ia mengernyit melihat gaunnya yang tidak sesuai dengan pilihannya dulu.
"Kok gaunnya yang ini? Gue pilihnya yang lain deh dulu." Gumam Anna yang didengar oleh Fitri.
"Itu Bunda yang pilih. Gaun yang dipilih Maxi bisa kamu pakai saat acara resepsi nanti, An." Jawab Fitri membuat senyum terkembang dibibir Anna.
"Ini cantik, Bunda. Makasih ya." Sahut Anna dibalas anggukan oleh Fitri.
"Waaah..gaun lo cantik banget, An. Cepet pakai. Lo pasti cantik banget make gaun itu." Ucap Emma antusias.
"Iya. Gue pakai. Dibantu ya?" Jawab Anna dengan jantung berdebar.
Setelah memakaikan Anna gaun lalu penata rambut menata rambutnya dengan cantik, lalu memakaikan kelambunya dikepala Anna. Anna mematut dirinya didepan cermin dan terbelalak.

Jantung Anna berdebar hebat didadanya. Ia takut kalau ini hanya mimpi saat melihat pantulan dirinya yang begitu cantik dengan gaun pengantin itu.
Ia terlihat seperti seorang Barbie dengan gaun itu. Cantik. Satu kata yang ia fikirkan saat melihat bayangannya dicermin.
Fitri tersenyum haru melihat Anna yang dibalut gaun pengantin putih yang indah pilihannya. Tanpa sadar air mata bahagia menetes dipipinya. Ia menghampiri Anna lalu meraih pundaknya dan menariknya lembut.
"Kamu cantik, Sayang." Ucap Fitri lirih karena ledakan kebahagiaan didadanya.
Anna menatap Fitri dengan senyum haru dan sedih secara bersamaan. Anna menahan air matanya karena tidak mau merusak riasan wajahnya.
"Bunda...apa Anna akan bahagia sekarang?" Tanya Anna lirih.
"Pasti, Sayang. Bunda yakin Maxi akan membahagiakan kamu dengan seluruh kemampuan yang dia punya. Kamu memilih pria yang tepat untuk mendampingi hidupmu. Bunda tenang melepasmu dengannya, Sayang." Jawab Fitri pasti dan yakin.
"Anna yakin Anna akan bahagia bersama Maxi. Karena restu Bunda dan Mama Amora ada menyertai kami." Ucap Anna lalu berhambur kepelukan Fitri.
"Kamu nggak boleh nangis. Riasan kamu bisa rusak." Kata Fitri mengingatkan.
"Anna tahu itu. Ini juga lagi ditahan-tahan Bun." Jawab Anna dengan tertawa pelan.
"Ok. Semuanya sudah siap. Pengantin, silahkan pakai sepatunya dan ini karangan bunganya. Pengantin prianya sudah menunggu Anda dengan tidak sabar." Ucap salah satu wanita yang ternyata orang dari WO.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert POSSESIVE Sexy ICE KING
RomanceDia Sexy dimata semua wanita... Dia tampan walau tanpa senyuman.. Dia selalu kejam tapi menggairahkan.. Tapi...apa dia normal?? Dia yang selalu tampak dingin sekarang berubah lembut dan hangat padaku. Dia yang ditakuti banyak orang sekarang selalu m...