14.

192K 6.1K 186
                                    

Maafkan daku yang tak up date kemarin. Apa daya daku sibuk. Pekerjaan daku sebagai dosen membuatku nggak bisa fokus buat nulis terus. Malah aku sering lembur soalnya anak-anak didikku bakalan pengiriman training. Jadi sibuk deh.😔 Maafkan daku readers. Aku buat panjangan dikit deh biar dimaafin..
😣😣😣🙏🙏🙏🙏

●●●●●●●●●●●●●●

Hari ini adalah hari yang melelahkan untuk Rixi. Ia sedang menunggu kedatangan sang Kakak sambil menyiapkan semua berkas yang dibutuhkan Maxi untuk penandatangan akhir kontrak proyek baru mereka. Rixi sering lembur dan bahkan ia menanganinya hanya berdua bersama sekertarisnya.

Maxi sampai setelah menempuh penerbangan 8 jam. Lebih cepat dari biasanya karena pesawat yang digunakan bukan pesawat biasa. Ia merasa bersalah kepada adiknya yang pastinya kerepotan mengurusi semuanya sendirian.

Sesampainya diJerman Maxi langsung menelpon salah satu anak buah kepercayaannya di Indonesia untuk memantau Anna karena ia tak mau ada sesuatu yang terjadi pada kekasihnya saat ia jauh. Ia meminta mengirimkan kabar Anna setiap pagi, siang, sore dan malam.

Hari ini adalah meeting terakhir Maxi, Rixi dan para investor. Dua hari sudah ia ada diJerman dan jauh dari kekasihnya. Setelah meeting usai, Maxi menghampiri Rixi yang sedang berdiri dibalkon luar ruang meeting sambil menatap tajam kesuatu arah didalam ruangan.

Maxi mengernyit melihat Rixi yang tampak berbeda hari ini. Mata Rixi tak pernah lepas dari wajah Emma Watson yang datang bersama kakaknya yang notabene adalah sahabat Anna. Sedangkan Emma sama sekali tak menggubris Rixi yang sedari tadi ia tahu sedang menatapnya.

Maxi berdiri disamping Rixi lalu menatap Emma dengan tatapan datar. Ia ingin tahu ada apa antara adiknya dan wanita itu. Ia menatap menilai Emma dan mengakui kalau wanita itu cantik tapi ia terlihat cuek dan 11 12 dengan adiknya Araxi, dingin.

"Do you like her?" Tanya Maxi tiba-tiba kepada Rixi yang berdiri disampingnya.

"Like who?" Tanya Rixi acuh.

"Wanita yang kamu tatapi dari tadi, adikku." Kata Maxi menggoda Rixi.

Rixi langsung menoleh kepada Maxi yang tersenyum geli melihat reaksi Rixi. Rixi menatap tajam pada Maxi.

"Me? Like her? Emma Watson? Not even in my dream." Protes keras Rixi.

"So, her name's Emma Watson huh?" Goda Maxi. Rixi memutar bola matanya jengah.

"Jelas dia yang kakak maksud kan?" Tanya Rixi jengah. Maxi terkekeh.

"I don't know. I just said 'do you like her' not 'do you like Emma Watson'." Goda Maxi semakin membuat Rixi kesal.

Rixi berdecak sebal tak membalas godaan Maxi membuat Maxi semakin  gencar menggodanya.

"So, tell me. What's wrong with you and these Emma Watson? First love?" Tanya dan tebak Maxi sambil menaik turunkan alisnya yang membuat Rixi menatap kesal kearahnya.

"Kak! Aku nggak akan menjadikannya cinta pertamaku!Wanita bar-bar sepertinya? Cinta pertamaku? Cih!" Protes Rixi.

"Bar-bar?" Tanya Maxi pura-pra tak mengerti. "Ooh! Aku ingat. Dia wanita yang katanya berani memukulmu itu hah? Wow...she's hot dude." Lanjut goda Maxi lagi dengan suara keras.

Rixi menggeram kesal karena kakaknya mengatakan aibnya dengan suara lantang yang membuat para pengikut rapat sedikit melirik kearah mereka.

"Kenapa tidak sekalian gunakan mike itu untuk mengatakan aibku?" Tanya Rixi sarkas. Maxi tertawa.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang