5.

190K 7.2K 137
                                    

Jangan lupa vote ya. Makasih.😄😄😄😄

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Maxi turun dari mobilnya dengan tergesa setelah sampai didepan kos Anna. Ia membaca plang didepan gerbang bertuliskan 'kos putri'. Maxi tersenyum membaca plang itu. Kos Anna terlihat elit dengan 2 lantai. Ia tidak tinggal dikosan kumuh seperti bayangan Maxi.

Maxi melangkah masuk saat seorang gadis muda menghampirinya dengan tatapan memuja yang kentara. Ia menyapa Maxi dengan genitnya.

"Hai...nyari siapa mas?" Tanya gadis itu.

"Anna." Jawab Maxi dingin. Gadis itu mencebik.

"Ck! Kak Anna lagi. Kamarnya nomor sembilan. Gila ya tuh kak Anna, dicariin cowok cakep terus." Gerutu gadis itu didepan Maxi.

Maxi menoleh padanya karena tak suka mendengar ada laki-laki lain yang mencari Anna.

"Siapa lagi yang pernah menemuinya dan kapan?" Tanya Maxi dingin menatap tajam gadis itu hingga ia mendadak takut.

"Kemarin malam ada cowok kesini, katanya sih sahabatnya. Setelah itu mereka keluar bareng nggak tahu kemana." Jelas gadis itu.

Maxi mengernyit tak suka mendengar jawaban gadis itu kemudian melangkah mencari kamar Anna tanpa mengucapkan apapun pada gadis itu. Maxi berdiri didepan pintu kamar Anna. Tiba-tiba saja jantungnya berdetak kencang dan ia merasa gugup.

'Kenapa mendadak aku jadi gugup begini? Shit! It's just Anna. Come on man! Don't be like a pussy!' Batin Maxi.

Maxi mengangkat tangannya yakin dan mengetuk pelan pintu kamar Anna. Ia menunggu dan tiba-tiba kembali kesal...atau cemburu?

Tok tok tok

Ceklek

"Ada apa lagi sih Nath...an?" Pertanyaan Anna saat membuka pintu terputus karena melihat siapa yang berdiri didepan pintunya. Ternyata bukan Nathan.

Anna terbelalak melihat Maxi berdiri menjulang didepannya dengan wajah datarnya.

"Kenapa? Kecewa karena aku bukan Nathan?" Tuduh Maxi dingin.

Anna geram lalu berniat menutup lagi pintu kosnya tapi dihalangi oleh kaki Maxi yang menjegal bagian bawah pintunya. Anna berdecak kesal kemudian melengos masuk keruang tamu kosnya tak memperdulikan Maxi.

Maxi masuk dan mengunci pintu kamar Anna membuat Anna salah tingkah.

"Ngapain masuk? Nggak sopan! Keluar!" Bentak Anna menyembunyikan kegugupannya.

"Aku mau bicara sama kamu." Ucap Maxi dengan bahasa nonformal aku-kamu.

"Nggak usah sok akrab! Aku-kamu lagi. Cih! Mau ngomong apa anda sama saya?" Tanya Anna galak. Maxi malah terkekeh melihat ekspresi baru Anna.

"Aku mau minta maaf sama kamu, Anna." Ucap Maxi lembut menatap tepat kemanik mata Anna.

Anna tertegun mendengar nada lembut Maxi padanya. Jantungnya seketika berdentum kencang dan dadanya sesak. Ada rasa senang dan tak percaya mendengar ucapan lembut Maxi padanya. Seketika Anna menjadi gugup.

"Ha-hanya itu?" Tanya Anna tak berani menatap Maxi.

"Hm." Maxi membalasnya dengan gumaman.

Maxi tak melepaskan tatapan matanya pada mata Anna membuat Anna semakin salah tingkah. Anna menunduk menghindari tatapan Maxi.

"Ya-ya sudah. Saya maafkan. Ka-kalau begi-tu Anda bo-boleh pergi sekarang." Jawab Anna gugup.

Tanpa diketahui oleh Anna, Maxi melangkah mendekat kearahnya. Ia mengulurkan tangannya dan meraih dagu Anna, mengangkat wajahnya hingga menatapnya. Anna terbelalak dengan perlakuan Maxi.

Pervert POSSESIVE Sexy ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang